Pergantian Panglima TNI Diklaim Bebas Unsur Politik

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Foto: Medcom.id/Kautsar

Pergantian Panglima TNI Diklaim Bebas Unsur Politik

Indriyani Astuti • 9 November 2023 15:34

Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan tidak ada motif politik pada pergantian panglima TNI. Pergantian itu murni dilakukan karena Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.

“Apakah ada intensi atau kepentingan politik, nggak. Saya pastikan murni karena masanya sudah pas seperti itu,” tegas Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis, 9 November 2023.

Panglima TNI periode 2013-2015 itu menjelaskan tentang tradisi TNI terkait pensiun saat tanggal lahir. Di mana, personel angkatan bersenjata yang akan pensiun akan diberhentikan dari dinas keprajuritan sesuai dengan tanggal lahirnya. 

Moeldoko menilai tidak ada masalah jika pergantian Yudo dilakukan pada November. Termasuk jika pergantian dilakukan sebelum atau sesudah tanggal lahir.

“Jadi pada bulan November ini bisa saja Pak Yudo diganti sebelum atau sesudah tanggal lahirnya, itu nggak ada masalah,” tambah Moeldoko.

Masyarakat diminta tak berprasangka buruk terhadap pergantian tersebut. Menurut dia, pergantian panglima TNI sudah menjadi tradisi di angkatan bersenjata Indonesia.

“Jadi nggak ada tendensi apapun, masyarakat Indonesia jangan berimajinasi berlebihan karena itu sudah tradisi di TNI yang berjalan dengan baik,” ujar dia.

Selain itu, dia memastikan TNI dan Polri bakal netral di Pemilu 2024. Dia mempersilakan masyarakat melakukan evaluasi dan kontrol bahkan mengkritisi lebih keras jika ada temuan ketidaknetralan kedua institusi tersebut.

“TNI-Polri netral atau tidak kami serahkan kepada masyarakat untuk mengontrolnya,” sebut dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)