Kepala LAN Muhammad Taufiq (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kedua kiri). Foto: dok LAN.
Husen Miftahudin • 15 September 2025 12:32
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara (LAN) menegaskan pentingnya kombinasi antara kepemimpinan birokrasi yang kolaboratif dan regulasi yang kuat untuk memastikan keberhasilan program-program strategis nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Kepala LAN Muhammad Taufiq menekankan pemimpin birokrasi harus mampu memecahkan sekat antarinstansi (ego sektoral) dan menjadi motor kolaborasi menuju Indonesia Emas 2045.
"Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), pemimpin birokrasi dituntut untuk adaptif dan visioner, mampu menghubungkan rasionalitas teknokratik dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan birokrasi benar-benar berdampak," ungkap Taufiq dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 15 September 2025.
Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto menyampaikan kepemimpinan yang kuat lahir dari proses nyata, bukan sekadar teori. Pemimpin birokrasi, menurut dia, harus menjadi inisiator lintas sektor yang mampu menjaga arah perubahan.
(Ilustrasi program makan bergizi gratis. Foto: MGN/Husni Nursyaf)
Regulasi MBG dorong sinergi antarinstansi
Sementara itu, dalam Seminar Nasional dan Policy Brief Proper Expo yang diselenggarakan di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, peserta PKN I Angkatan LXII merekomendasikan agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) segera memiliki payung hukum undang-undang.
Rekomendasi ini lahir dari temuan di lapangan seperti kasus keracunan makanan, kesenjangan mutu gizi antarwilayah, lemahnya koordinasi, distribusi yang terlambat, hingga terbatasnya pelibatan UMKM lokal. Dengan regulasi yang kuat, seluruh instansi pemerintah diharapkan dapat bersinergi dalam pelaksanaan MBG secara efektif.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyambut baik rekomendasi tersebut. "Ini adalah wujud nyata sinergi dan kontribusi peserta PKN LAN untuk memperkuat program strategis pemerintah," sebut dia.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan komitmen Bapanas untuk mendukung MBG melalui penguatan rantai pasok pangan, sertifikasi vendor, edukasi keamanan pangan, hingga
digitalisasi pelaporan.
LAN menekankan regulasi yang kuat harus berjalan seiring dengan kepemimpinan birokrasi yang kolaboratif. Tanpa payung hukum, program MBG berpotensi menghadapi hambatan dalam implementasi.
Sebaliknya, tanpa pemimpin yang visioner dan integritas tinggi, regulasi pun tidak akan optimal dijalankan. ASN harus berani menjadi agen perubahan, memastikan kebijakan hadir untuk rakyat, dan membangun jejaring kolaboratif yang berkelanjutan," tegas Taufiq menambahkan.