Merapi Hari Ini 23 Kali Gempa Guguran, Waspada Potensi Guguran Lava

Gunung Merapi. (Magma Indonesia)

Merapi Hari Ini 23 Kali Gempa Guguran, Waspada Potensi Guguran Lava

Lukman Diah Sari • 16 September 2025 13:23

Yogyakarta: Gunung Merapi yang berada di antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas. Berdasarkan pengamatan periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Merapi tercatat mengalami 23 kali gempa guguran, 16 gempa hybrid, dan 1 gempa vulkanik dangkal.

Melansir Magma Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat amplitudo gempa berkisar 1–34 mm dengan durasi antara 27 hingga 161 detik. Pengamatan visual menunjukkan kawah utama Merapi tertutup kabut tipis hingga tebal, dengan asap berwarna putih setinggi 50 meter dari puncak.

"Cuaca di kawasan gunung berawan hingga mendung dengan angin tenang berarah ke timur," ujar petugas pos pengamatan Gunung Merapi, Erwin Widyon, Selasa, 16 September 2025. 
 

Baca juga: 

Puluhan Gempa Vulkanik Terdeteksi di Gunung Ile Werung NTT

Rekomendasi PVMBG dan Potensi Bahaya

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya. Pasalnya risiko guguran lava dan awan panas masih tinggi. Potensi bahaya tersebar di beberapa sektor:
  • Sektor selatan-barat daya: Sungai Boyong hingga 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 km.
  • Sektor tenggara: Sungai Woro hingga 3 km, Sungai Gendol hingga 5 km.
  • Lontaran material vulkanik akibat letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran. Masyarakat diminta waspada terhadap lahar dan abu vulkanik, terutama saat hujan,” ujar Erwin. 

PVMBG menegaskan, tingkat aktivitas Gunung Merapi segera ditinjau kembali apabila terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diimbau selalu mengikuti informasi resmi dan tidak mendekati kawasan berbahaya.

Masyarakat diimbau untuk menghindari wilayah dalam radius bahaya, waspadai awan panas dan lahar saat hujan. Kemudian, masyarakat diharapkan menyiapkan masker atau kain untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, dan ikuti arahan petugas serta infromasi resmi BPBD dan PVMBG. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)