Strategi Perusahaan Teknologi Indonesia Ekspansi Pasar Internasional

Pendiri Gani AI, Bintang Hidayanto. Foto: Istimewa.

Strategi Perusahaan Teknologi Indonesia Ekspansi Pasar Internasional

Achmad Zulfikar Fazli • 27 September 2025 12:11

Jakarta: Perusahaan teknologi asal Indonesia, Gani AI, menargetkan untuk ekspansi ke pasar internasional. Salah satu upayanya ialah melakukan diferensiasi produk dan pelatihan model AI khusus di bidang hukum, pajak, dan akuntansi yang disesuaikan dengan regulasi di lebih dari 20 negara.

“Jadi, kita ingin menjadi perusahaan dengan pendiri asal Indonesia pertama yang, mudah-mudahan, berhasil mendobrak pasar internasional,” ujar Pendiri Gani AI, Bintang Hidayanto, dilansir pada Sabtu, 26 September 2025.

Praktisi hukum itu bertekad membawa perusahaannya menjadi pemain utama di panggung global. Langkah tersebut dimulai melalui pengembangan produk seperti Gani Atlas, solusi berbasis AI yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan korporasi regional dan multinasional. 

“Kita membedakan diri dengan produk yang tidak hanya berupa AI as a Service, tapi juga Software as a Service (SaaS) yang dirancang khusus untuk perusahaan-perusahaan besar. Kita yakin, dengan penawaran seperti ini, kita berada di posisi yang berbeda dibandingkan kebanyakan perusahaan AI lainnya,” jelas Bintang.
 

Baca juga: Implementasi Teknologi BIM Jadi Pelopor Transformasi Digital Konstruksi

Bintang menjelaskan Gani Atlas bakal menyasar pengguna korporat. Program ini memadukan deep vertical AI di sektor hukum dan regulasi dengan kemampuan mengubah data tak terstruktur, dokumen, kontrak, dan ketentuan peraturan, menjadi struktur analitik yang bisa diproses mesin untuk pencarian, penarikan konteks, dan rekomendasi preskriptif.

“Contohnya, user bisa upload ribuan data secara acak, user dapat kemudian memahami informasi yang terkandung dengan cara yang sangat dan mudah dibantu dengan AI,” ungkap Bintang. 
 

Produk, Edukasi Pasar, dan Keamanan Data

Lebih dari sekadar pertumbuhan bisnis, Gani AI menggarisbawahi pentingnya edukasi pasar dan keamanan data dalam proses ekspansi. Menurut Bintang, tantangan terbesar bukan pada aspek teknis, melainkan kesalahpahaman publik terhadap kemampuan AI.

“Banyak yang masih menganggap AI sebagai solusi maha-bisa. Padahal, AI seharusnya diposisikan sebagai alat bantu yang terbatas, bukan solusi otomatis untuk semua masalah,” tegas Bintang.

Dia menambahkan pemahaman yang tepat tentang AI menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas penggunaan teknologi dalam berbagai sektor. 

“Jika AI dijadikan sebagai engine untuk membantu pekerjaan atau meningkatkan produktivitas, di situlah teknologi ini benar-benar bisa berfungsi optimal,” ungkap Bintang.

Dalam menghadapi kekhawatiran privasi, khususnya dari klien korporasi, pihaknya mengambil pendekatan berbeda. Mereka tidak menghubungkan foundation model dari pihak ketiga secara langsung ke sistem pengguna, melainkan menjalankan model tersebut di infrastruktur milik sendiri.

“Pendekatan kami sedikit berbeda dari kebanyakan perusahaan AI as a Service. Model tersebut kami salin, kami jalankan di server milik kami sendiri, sehingga seluruh data dan proses tetap berada dalam sistem yang kami kendalikan. Ini untuk mencegah potensi kebocoran data ke pihak ketiga,” ujar Bintang

Langkah ini diperkuat dengan kepemilikan sertifikasi ISO 27001, yang menjamin keamanan dan integritas data pelanggan sebuah aspek krusial dalam ekspansi global mereka. Dalam visi jangka panjangnya, pihaknya menargetkan untuk melayani pasar di seluruh dunia. 

Bintang menuturkan untuk mewujudkan hal itu, perusahaan akan fokus pada pengembangan produk unggulan dan membangun kolaborasi dengan profesional lokal di tiap negara sebagai ujung tombak penjualan dan pemasaran.

“Kami ingin tim tetap lincah, tidak membebani organisasi dengan struktur yang terlalu kompleks. Kolaborasi dengan mitra lokal akan membuat kami lebih responsif terhadap kebutuhan pasar masing-masing negara,” ujar Bintang.

Dengan pendekatan berbasis teknologi, etika, dan kolaborasi global, pihaknya optimistis dapat menempatkan sebagai perusahaan teknologi asal Indonesia. Diharapkan mampu bersaing di pasar internasional bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai pemimpin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)