Kenali Penyebab Nyeri Haid Tak Tertahankan, PAFI Berikan Informasi Pengobatan

Organisasi PAFI juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab terjadinya nyeri haid tak tertahankan. (Foto: Freepik)

Kenali Penyebab Nyeri Haid Tak Tertahankan, PAFI Berikan Informasi Pengobatan

Patrick Pinaria • 13 March 2025 20:33

Jakarta: Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satu jenis gangguan kesehatan yang umum terjadi pada remaja hingga wanita dewasa adalah rasa nyeri saat menstruasi atau haid. Gejala nyeri haid meliputi kram perut bagian bawah, nyeri yang menjalar ke punggung atau paha, mual, sakit kepala, dan badan terasa lemas. Prevalensi nyeri haid di Indonesia berkisar antara 41,5 persen hingga 64,25 persen. Nyeri haid yang dialami oleh wanita dapat menyebabkan masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi.

PAFI dengan alamat website https://pafituban.org adalah salah satu organisasi kesehatan terkemuka dan peduli kesehatan masyarakat Indonesia. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan organisasi internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik kefarmasian.

Ketua umum organisasi PAFI saat ini adalah Budi Djanu Purwanto, SH, MH. Di bawah kepemimpinannya, PAFI akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme anggotanya. Selain itu, organisasi kesehatan ini juga turut serta dalam membantu distribusi obat, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan teknologi farmasi.

Organisasi PAFI juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab terjadinya nyeri haid tak tertahankan, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
 

Apa saja faktor utama penyebab nyeri haid tak tertahankan?

https://pafisambas.org – menjelaskan nyeri haid tak tertahankan, atau dismenore parah, adalah kondisi di mana nyeri saat menstruasi sangat kuat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri ini biasanya disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang kuat, yang dipicu oleh pelepasan prostaglandin, sebuah senyawa kimia yang memperkuat kontraksi otot rahim dan menyebabkan rasa sakit. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama mengapa nyeri tak tertahankan saat haid atau menstruasi yang perlu diperhatikan meliputi:
 

1. Adanya kontraksi otot rahim dan prostaglandin

Saat menstruasi, otot rahim berkontraksi untuk meluruhkan dinding rahim, yang menekan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke rahim. Hal ini memicu pelepasan prostaglandin, yang memperkuat kontraksi otot rahim dan menyebabkan nyeri.
 

2. Usia dan riwayat dari menstruasi

Usia dan riwayat menstruasi dapat mempengaruhi nyeri haid tak tertahankan. Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya (lebih dari 7 hari) dapat meningkatkan produksi prostaglandin, yang memperkuat kontraksi otot rahim dan menyebabkan nyeri. Nyeri haid sering terjadi pada remaja dan usia awal dewasa, tetapi cenderung berkurang seiring bertambahnya usia dan pengalaman menstruasi.
 

3. Kebiasaan hidup yang tidak sehat

Kebiasaan hidup dapat mempengaruhi intensitas nyeri haid. Mengonsumsi minuman beralkohol dan berkafein dapat berpengaruh pada saat menstruasi. Alkohol dapat memperburuk gejala nyeri haid dengan meningkatkan peradangan dan memengaruhi keseimbangan hormonal. Sedangkan kafein dapat meningkatkan produksi urine, menyebabkan dehidrasi, dan memperburuk gejala nyeri haid

 
Baca: Organisasi Kesehatan PAFI Ungkap Tips Ampuh Mengatasi dan Mengobati Mata Lelah secara Tepat
 

4. Stres dan cemas berlebihan

Stres, overthinking dan cemas secara berlebihan dapat memperburuk gejala nyeri haid dengan meningkatkan produksi prostaglandin, yang memperkuat kontraksi otot rahim. Mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi intensitas nyeri.
 

5. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir penyebab nyeri haid tak tertahankan adalah adanya kondisi medis lainnya. Salah satunya adalah penyakit radang panggul (PID). Radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduksi yang disebabkan oleh bakteri, sering kali ditularkan melalui hubungan seksual. PID dapat menyebabkan nyeri haid yang parah dan gejala lain seperti demam dan keputihan abnormal.
 

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati nyeri haid tak tertahankan?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai gejala serta penyebab nyeri tak tertahankan saat haid atau menstruasi. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala nyeri saat haid dan membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
 

1. Ibuprofen

Ibuprofen merupakan salah satu obat yang bisa meredakan nyeri haid yang tak tertahankan dan tentu saja aman untuk segala usia. Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang sering digunakan untuk meredakan nyeri haid. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yang merupakan hormon yang memicu kontraksi otot rahim dan menyebabkan nyeri saat menstruasi. Dosis yang diresepkan oleh apoteker adalah 200-400 mg setiap 4-6 jam sekali, atau sesuai kebutuhan.
 

2. Asam mefenamat

Asam mefenamat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, termasuk nyeri haid (dismenore), sakit gigi, nyeri otot, dan peradangan sendi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam produksi prostaglandin, senyawa yang memicu nyeri dan peradangan. Dosis pertama adalah 500 mg, kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Biasanya digunakan selama 2-3 hari pertama saat menstruasi.
 

3. Natrium diklofenak

Natrium diklofenak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yang merupakan senyawa kimia yang memicu peradangan dan nyeri. Natrium diklofenak termasuk obat keras dan harus digunakan dan diresepkan langsung oleh apoteker.

Penggunaan obat-obatan harus melalui resep langsung oleh apoteker. Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk meredakan nyeri haid tak tertahankan adalah dengan kompres hangat, olahraga ringan, yoga, dan memperbanyak minum air putih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)