Banjir melanda kabupaten Aceh Utara, Aceh. Dokumentasi/ BPBA
Aceh Utara: Bencana banjir dan longsor melanda empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap dan tanah longsor di beberapa titik.
Akibatnya ratusan rumah warga terendam banjir dan puluhan keluarga terpaksa mengungsi.
"Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Utara mengakibatkan longsor dan aliran sungai meluap ke pemukiman warga di beberapa kecamatan. Ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 50 sentimeter," kata Staf Pusdatin-BPBA, Haslinda Juwita, Selasa, 11 Maret 2025.
Keempat kecamatan yang terdampak banjir adalah Kuta Makmur, Nisam, Sawang, dan Banda Baro. Di Kecamatan Kuta Makmur, banjir merendam tujuh desa, yaitu Lhok Jok, Blang Rieuk, Keude Blang Ara, Menasah Krueng Manyang, Cot Seutui, Menasah Kulam, dan Krueng Seupeng.
Kwmudian di Kecamatan Nisam, banjir melanda 12 desa, termasuk Meunasah Meucat, Peunayan, dan Meunasah Rayeuk. Sementara itu, di Kecamatan Sawang, banjir merendam Desa Teupin Rusep, dan di Kecamatan Banda Baro, empat desa terdampak, yaitu Jamuan, Ulee Nyeue, Paya Uleue, dan Sangkelan.
"Selain banjir, longsor juga terjadi di dua kecamatan, yaitu Nisam dan Banda Baro. Di Kecamatan Nisam, longsor terjadi di Desa Meunasah Alue, sedangkan di Kecamatan Banda Baro, longsor melanda Desa Alue Keurinyai. Bencana longsor ini menyebabkan tiga unit rumah warga rusak," jelasnya.
Banjir dan longsor ini berdampak pada ratusan keluarga. Data sementara menunjukkan bahwa 50 keluarga terpaksa mengungsi. Selain itu, 210 kepala keluarga (KK) kesulitan mengakses air bersih karena bendungan air sawah yang menjadi sumber air bersih melalui pipa PDAM desa putus total. Bendungan tersebut juga mengairi sekitar 40 hektar sawah milik warga.
"Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat bencana ini. Kondisi terkini air mulai surut," ungkapnya.