Menhan AS Tuduh Tiongkok Berencana Invasi Taiwan pada 2027

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth. (Anadolu Agency)

Menhan AS Tuduh Tiongkok Berencana Invasi Taiwan pada 2027

Willy Haryono • 31 May 2025 13:17

Washington: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengatakan bahwa Tiongkok berencana untuk “menginvasi” Taiwan pada 2027, dan memperingatkan bahwa setiap upaya dapat mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi kawasan Indo-Pasifik dan dunia.

Dalam pidato di Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu, 31 Mei 2025, Hegseth mendesak sekutu AS di kawasan untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka.

"Kita tahu bahwa (Presiden Tiongkok) Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk siap menyerang Taiwan pada 2027. PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) sedang membangun kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya -- dengan kecepatan yang sangat tinggi,” ujar Hegseth, dikutip dari Anadolu Agency.

“PLA berlatih untuk itu, setiap hari. PLA sedang berlatih untuk menghadapi kenyataan," sambungnya, menurut transkrip dari Departemen Pertahanan AS.

Hegseth menambahkan bahwa Washington tidak akan "menutupinya dengan manis,” tetapi ancaman yang ditimbulkan Tiongkok itu nyata dan bisa jadi akan segera terjadi.

"Namun, saya tegaskan lagi: Amerika Serikat tidak menginginkan perang. Kami tidak ingin mendominasi atau mencekik China. Kami tidak ingin mempermalukan China. Kami tidak menginginkan perubahan rezim. Sebaliknya, kami menginginkan perdamaian. Namun, kami harus memastikan bahwa China tidak dapat mendominasi kami — atau sekutu dan mitra kami." tutur Hegseth.

Ia menuduh Beijing melecehkan negara-negara tetangganya di Laut China Selatan, tetapi mengatakan Washington mengawasi tindakan China dengan seksama.

"Setiap upaya sepihak di Laut China Selatan untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan tidak dapat diterima," sebut Hegseth, seraya menambahkan bahwa Beijing ingin mengendalikan kawasan Asia.

Ia mendesak sekutu Asia dan Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka. "Kita harus memastikan bahwa anggaran pertahanan kita mencerminkan bahaya dan ancaman yang kita hadapi saat ini,” ucap Hegseth.

Sang menteri menambahkan bahwa Presiden Donald Trump sedang membangun militer AS yang lebih kuat saat ia mengusulkan anggaran untuk pertama kalinya -- lebih dari $1 triliun tahun depan untuk melakukannya.

“Golden Dome untuk Amerika, pesawat tempur generasi keenam baru kita, F-47; pesawat pengebom siluman baru kita, B-21; kapal selam dan kapal perusak baru semuanya merupakan bagian dari itu. Peralatan militer terbaik di dunia," katanya.

Hegseth juga mengumumkan proyek kerja sama pertahanan di bawah Kemitraan untuk Ketahanan Industri Indo-Pasifik (PIPIR) -- forum yang diprakarsai AS yang beranggotakan 14 sekutu dan mitra.

Ia mengatakan proyek pertama adalah membangun kemampuan dan kapasitas perbaikan untuk sistem radar P-8 di Australia, yang akan memungkinkan sekutu dan mitra AS di Indo-Pasifik yang mengoperasikan pesawat tersebut, termasuk Selandia Baru dan Republik Korea, untuk memperbaikinya di wilayah tersebut daripada bergantung pada satu sumber perbaikan di AS.

Baca juga:  Puluhan Pesawat dan Kapal Perang Tiongkok Terdeteksi di Dekat Taiwan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)