BP Haji akan Kaji Ulang Penggunaan Sistem Multisyarikah

Jemaah haji. Foto: Metrotvnews.com/Misbahol Munir.

BP Haji akan Kaji Ulang Penggunaan Sistem Multisyarikah

Misbahol Munir • 1 June 2025 16:18

Makkah: Puncak ibadah haji 1446 H / 2025 Maeshi sisa tiga hari lagi, tepatnya Kamis, 5 Juni 2025. Namun, ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) pada penyelenggaraan haji tahun ini yang masih belum kelar. Salah satunya mengenai pecah kloter atau pisah rombongan/mahram akibat perbedaan syarikah, sebagai penyedia layanan haji.  

Menaggapi hal itu, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Moch. Irfan Yusuf menyatakan, pihaknya menyoroti persoalaan pecah rombongan atau mahram yang banyak dikeluhkan jemaah haji akibat sistem multisyarikah. Persoalan multisyarikah ini menjadi catatan penting bagi BP Haji untuk penyelenggaraan haji tahun depan. 

Gus Irfan menjelaskan BP Haji akan melakukan evaluasi, penilaian, dan mengkaji ulang terhadap syarikah-syarikah yang menjadi mitra PPIH Arab Saudi untuk melayani jemaah haji Indonesia. 

"Kita akan adakan penilaian mana syarikah yang bagus, mana syarikah yang bisa dikembangkan, ditingkatkan pelayanannya," kata Gus Irfan, Jumat, 31 Mei 2025

Gus Irfan juga berharap jemaah yang belum mendapatkan nusuk, yang kemungkinan akan menjadi masalah bagi para jemaah saat puncak haji bisa segera terselesaikan. 

"Ada beberapa jemaah yang belum mendapatkan nusuk yang kemungkinan akan menjadi masalah buat para jemaah. Karena itu kami minta segera diselesaikan sebelum wukuf di Arafah dan kita berharap bisa selesaikan," ujar Irfan.
 

Baca juga: Menunggu Puncak Haji, Yuk Sempatkan Tawaf Sunnah

Hal senada juga dikatakan Wakil Kepala BP Haji Dahnil Azhar Simanjuntak. BP Haji, kata dia, tengah memperhatikan keluhan jemaah terkait dengan pisah rombongan atau mahram, perbedaan hotel antara suami dan istri, orang tua dan anaknya, lansia atau risti dengan pendampingnya, dan ketidaksesuaian syarikah. 

"Pertama tentu yang menjadi keluhan jemaah itu adalah terkait dengan mahram, kemudian perbedaan hotel antara suami dan istri, orang tua dan anaknya, lansia atau risti dengan pendampingnya, kemudian ketidaksesuaian syarikah," ujar Dahnil.

Dahnil juga berharap kompetisi antara delapan syarikah dapat berjalan positif dan tidak saling menegasikan. 

"Kita berharap kompetisi antara delapan syarikah ini kompetisinya positif, tidak kemudian saling menegasikan dan terserah pada 2026 nanti akan jadi tanggung jawab kami. Kami akan melakukan evaluasi terhadap delapan syarikah yang ada," kata Dahnil.

BP Haji berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji tahun depan. Sekaligus, mengevaluasi kerja sama delapan syarikah untuk memastikan bahwa jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)