Kompetisi Budaya GO!, Titik Temu Budaya dan Teknologi untuk Pemajuan Kebudayaan

Peluncuran Budaya Go oleh Kementerian Kebudayaan di Jakarta. Istimewa

Kompetisi Budaya GO!, Titik Temu Budaya dan Teknologi untuk Pemajuan Kebudayaan

Whisnu Mardiansyah • 24 October 2025 21:40

Jakarta: Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia. Program ini menghubungkan dunia kebudayaan dengan teknologi digital untuk memajukan kebudayaan di era transformasi teknologi.

Acara peluncuran digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri pejabat kementerian, komunitas budaya, akademisi, pengembang teknologi, dan perwakilan mahasiswa dari berbagai daerah.

Peluncuran program sekaligus membuka pendaftaran kompetisi BUDAYA GO! untuk kategori Mahasiswa dan Profesional. Kompetisi ini terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik dengan inovasi digital di bidang kebudayaan.

Acara peluncuran menampilkan bincang inspiratif bertajuk "Titik Temu Budaya dan Teknologi". Diskusi menghadirkan Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Menteri Kebudayaan, dan Shinta Dhanuwardoyo, Founder Bubu.com.

"Teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari media kebudayaan itu sendiri. Ia harus menjadi jembatan yang menghubungkan warisan budaya dengan masa depan, tanpa menghilangkan makna dan nilai tradisinya," ujar Basuki Teguh Yuwono, Kamis, 23 Oktober 2025.

Basuki mencontohkan dunia wayang dan keris sebagai warisan budaya yang mampu bertahan dengan beradaptasi. Ia menjelaskan pentingnya dokumentasi melalui film pendek, digitalisasi, dan sertifikat digital untuk memudahkan akses generasi muda.

Basuki menegaskan pelaku budaya harus menempatkan teknologi secara proporsional. Menurutnya, kebudayaan yang kuat mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan akar nilai dan identitasnya.

Kolaborasi lintas sektor antara pelaku budaya, inovator digital, dan akademisi sangat diperlukan. Sinergi ini akan melahirkan inovasi dan memperluas jangkauan budaya Indonesia di tingkat global.

Shinta Dhanuwardoyo menambahkan kemajuan teknologi membuka ruang baru bagi budaya untuk berkembang. Teknologi menjadi jembatan untuk mendekatkan masyarakat pada kekayaan budayanya.

"Teknologi bukan lawan budaya. Justru teknologi menjadi jembatan untuk mendekatkan masyarakat pada kekayaan budayanya," ungkap Shinta.

Definisi budaya kini semakin luas mencakup warisan tradisional dan budaya digital. Teknologi seperti AI, AR/VR, dan platform digital memudahkan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.

Program BUDAYA GO! menjadi langkah konkret pemerintah menjembatani generasi muda dengan kebudayaan nasional. Program ini mendorong anak muda tidak hanya menjadi penikmat budaya, tapi juga pencipta dan penggerak.

Kompetisi BUDAYA GO! membuka ruang bagi peserta menciptakan solusi digital untuk pemajuan kebudayaan. Bentuk teknologi digital yang dilombakan meliputi Web App, Mobile App, Artificial Intelligence, Game AR/VR, atau kombinasinya.

Program ini menekankan kolaborasi antara pelaku budaya dan pelaku teknologi. Total apresiasi yang disediakan mencapai Rp 450 juta untuk peserta terbaik.

Peserta akan melalui tahapan seleksi administrasi, pendalaman substansi, pendampingan mentor, hingga penjurian grand final. Pendaftaran kompetisi telah resmi dibuka melalui laman resmi BUDAYA GO!

Peluncuran BUDAYA GO! menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Kebudayaan 2025. Program ini menandai langkah baru dalam membawa kebudayaan Indonesia bertransformasi di tengah kemajuan teknologi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)