BRIN Ungkap Penyebab Banyak 'Startup Gagal'

Gedung BRIN. Foto: Humas BRIN.

BRIN Ungkap Penyebab Banyak 'Startup Gagal'

Anggi Tondi Martaon • 22 October 2025 11:34

Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap penyebab banyaknya perusahaan rintisan (startup) mengalami kegagalan alias bangkrut. Salah satunya karena produk atau layanan yang dikembangkan tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

"Banyak sekali startup gagal, alasan utamanya no marketing. Jadi, sebenarnya apa yang dihasilkan startup tidak inline (sejalan) dengan apa yang dibutuhkan masyarakat," kata Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, BRIN, Yurike Patrecia Marpaung, dikutip dari Antara, Rabu, 22 Oktober 2025.

Selanjutnya, hasil riset startup yang tidak mendapatkan dukungan. Seperti pendanaan dan regulasi dari pemegang kebijakan.

Yurike menyampaikan, saat startup melakukan riset, maka tidak langsung menghasilkan manfaat keekonomian. Sebab, tahapan hasil riset mereka menghasilkan teknologi atau model.

Baca juga: 

Astra Dukung Ekosistem Startup di Indonesia Lewat Astranauts 2025


"Sering sekali startup itu jatuh, karena hasil riset yang mereka kembangkan tidak mendapat dukungan, apakah pendanaan atau regulasi. Sering sekali ketika startup memulai, di proses selanjutnya jatuh, ini berdampak terhadap ekosistem riset dan inovasi," jelas Yurike.

Oleh karena itu, dia berharap Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) atau Pusat Riset dan Inovasi Daerah dapat berperan mencari simpul jejaring riset di wilayah. Hal itu dinilai perlu dilakukan untuk  mengakumulasi kebutuhan-kebutuhan riset di sana baik untuk internal maupun eksternal.

BRIDA, kata Yurike, bisa menyaring dan memberikan fasilitas supaya riset-riset bisa memenuhi kualifikasi-kualifikasi. Lalu, pusat riset dan inovasi di Jakarta nantinya bisa mengintegrasikan hasil riset dalam kebijakan.

Ilustrasi strartup. Foto: Medcom.id.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta menyampaikan telah menyiapkan wadah bagi seluruh akademisi, startup dan pemegang kebijakan untuk berbagi ide terkait solusi masalah Jakarta yakni melalui Jakarta Research and Innovation Ecosystem (JRIE).

JRIE bertujuan memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Jakarta. Ini akan menjadi wadah para akademisi, startup, inovator, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berbagi wawasan, dan membentuk kolaborasi strategis menyelesaikan permasalahan Jakarta.

"Kami akan launching (luncurkan) segera. Jakarta Research and Innovation Ecosystem, niatnya berlaku untuk seluruh Indonesia. Jadi, startup dari mana pun, startup dari Probolinggo, startup dari Yogyakarta silahkan bergabung di sini. Siapa tahu memang bisa menyelesaikan permasalahan Jakarta," kata Kepala Pusat Riset dan Inovasi Daerah Bappeda DKI Jakarta, Andhika Ajie.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)