Kemenag Sebut Ngaji Budaya Jadi Sarana Mengajak Generasi Muda Cinta Seni dan Budaya

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad (kanan) dalam acara Ngaji Budaya: Haflah Mawlid al-Rasul yang digelar di Auditorium UIN Walisongo Semarang, Kamis, 2 Oktober 2025. Dok. Istimewa

Kemenag Sebut Ngaji Budaya Jadi Sarana Mengajak Generasi Muda Cinta Seni dan Budaya

Achmad Zulfikar Fazli • 3 October 2025 15:47

Semarang: Kegiatan Ngaji Budaya: Haflah Mawlid al-Rasul digelar di Auditorium UIN Walisongo Semarang, Kamis, 2 Oktober 2025. Acara yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) itu diikuti lebih dari 1.000 peserta dengan menghadirkan penampilan band Letto dan Gamelan Kiai Kanjeng.

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, mengatakan kegiatan Ngaji Budaya menjadi sarana efektif untuk mengajak generasi muda mencintai seni dan budaya, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama.

“Mereka (anak-anak muda) sangat dinamis, cepat menerima informasi, dan membutuhkan asupan informasi serta konten yang edukatif. Budaya adalah fondasi bangsa, dan jangan pernah lupa pada ajaran agama sebagai pegangan,” ujar Abu dalam keterangannya, Jumat, 3 Oktober 2025.

Menurut Abu, pendidikan melalui kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari jati diri bangsa. Dia mendorong generasi muda bersikap terbuka terhadap arus informasi global, namun tetap berakar pada tradisi dan spiritualitas.

“Generasi muda boleh progresif, tetapi jangan sampai kehilangan akar, atau dalam istilah Jawa disebut wes ora njowo,” jelas Abu.
 

Baca Juga: 

Tren Tepuk Sakinah, Ini Respons Menag Nasaruddin


Sementara itu, Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengungkapkan agama dan budaya memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dalam dakwah.

“Relasi antara agama dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan. Seni menjadi instrumen yang membuat nilai-nilai agama lebih mudah diterima dan tidak terasa kering,” kata Zayadi.

Zayadi mengingatkan Ngaji Budaya merupakan bentuk aktualisasi tradisi dakwah Walisongo, yang memanfaatkan seni dan budaya sebagai media penyebaran Islam yang damai dan kontekstual.



Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati, mengingatkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya. “Kalau generasi muda tidak diperkenalkan pada budaya, mereka bisa kehilangan akar budayanya. Bisa terjadi loss budaya,” ujar Wida.

Kehadiran peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa UIN Walisongo, mahasiswa UIN Yogyakarta, hingga masyarakat umum, menunjukkan Ngaji Budaya telah menjadi ruang inklusif yang menghubungkan nilai agama, seni, dan kehidupan sosial. Kemenag berharap kegiatan ini dapat memperkuat spiritualitas sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya bangsa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)