Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Jakarta: Memilih reksa dana yang bagus di antara ribuan reksa dana di pasar modal Indonesia akan terlihat rumit dan membingungkan. Apalagi mayoritas masyarakat yang terjun ke dunia investasi merupakan investor pemula.
Dikutip dari laman Bibit, reksa dana adalah paket investasi yang dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi. Dana masyarakat yang dikumpulkan di dalam reksadana akan diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan untuk menghasilkan keuntungan di masa depan.
4 jenis reksa dana
1. Reksa dana saham
Reksa dana yang sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan pada efek saham. Biasanya dana investasi dialokasikan minimal 80 persen di saham, maksimal 20 persen surat utang, dan maksimal 20 persen pasar uang. Karena alokasi dana ke saham lebih besar dari instrumen lain, maka reksa dana saham ini relatif lebih berisiko dari pada jenis reksa dana lainnya.
2. Reksa dana obligasi
Reksa dana ini sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan pada surat utang (obligasi). Ketika membeli reksa dana obligasi, sebagian besar dana masyarakat yang terkumpul akan dibelikan surat utang jangka panjang (obligasi) oleh Manajer Investasi reksa dana.
Obligasi yang dibeli oleh manajer investasi akan membagikan kupon (bunga) secara periodik. Jadi, ketika Manajer Investasi reksa dana menerima pembayaran kupon obligasi, maka harga reksa dana (NAV) akan mengalami kenaikan, sehingga investor mendapatkan keuntungan.
3. Reksa dana pasar uang
Jenis reksa dana ini investasinya ditempatkan 100 persen pada instrumen pasar uang, antara lain, obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
4. Reksa dana campuran
Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang dana investasinya ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, mencakup saham, surat utang (obligasi) dan pasar uang.
(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)
Cara seleksi reksa dana yang baik
Berikut ini adalah kriteria pemilihan reksa dana di aplikasi Bibit:
1. Reputasi Manajer Investasi reksa dana
Reputasi menjadi kriteria utama dan terpenting dalam seleksi reksa dana. Bibit hanya bekerja sama dengan Manajer Investasi yang telah terbukti memiliki track record dan tata kelola yang baik dalam jangka panjang.
2. Tingkat
return
Pertimbangan lain yaitu keuntungan (
return), yang tidak berfokus terhadap keuntungan jangka pendek namun konsistensi kinerja selama lima atau 10 tahun ke belakang dan isi Top Holdings dari reksa dana tersebut.
3. Tingkat Resiko
Setiap instrumen investasi pasti selalu ada resikonya. Risiko yang diambil oleh pengelola reksa dana juga perlu diperhatikan supaya seimbang dengan potensi keuntungan. Sebab mencetak keuntungan secara konsisten dalam jangka panjang jauh lebih penting dan lebih susah daripada keuntungan dalam setahun saja.
4. Dana kelolaan (AUM)
Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) adalah dana yang dikelola oleh reksa dana tersebut. Dana kelolaan bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar reksa dana ini dipercaya oleh investor. Semakin besar dana kelolaan reksa dana, maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan investor.
5.
Expense ratio
Expense Ratio mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola reksa dana.
Management fees, biaya kustodian, biaya trading, biaya marketing adalah bagian dari perhitungan
expense ratio. Lebih kecil
expense ratio mencerminkan kepiawaian Manajer Investasi dalam mengelola reksa dana untuk investornya secara efisien.