Cuaca ekstrem/MI/Rommy Pujianto
Atalya Puspa • 9 September 2025 09:27
Jakarta: Cuaca di Indonesia pada sepekan ke depan diperkirakan bervariasi dengan potensi hujan lebat dan angin kencang. Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, serta kawasan Indonesia bagian tengah dan timur.
Kondisi ini dipengaruhi oleh fase Dipole Mode Index (DMI) negatif (?1,28) yang meningkatkan kandungan uap air, serta anomali OLR bernilai negatif di sebagian besar wilayah yang menjadi indikator terbentuknya awan hujan.
Selain itu, aktivitas MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator masih aktif di sejumlah wilayah, termasuk Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Banten, Laut Jawa, Sulawesi Utara, Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan Papua Selatan.
Sirkulasi siklonik juga diperkirakan muncul di Samudra Hindia barat Bengkulu dan Selat Makassar, membentuk daerah konvergensi dan konfluensi di beberapa wilayah, seperti perairan barat daya Banten, Lampung, Bengkulu, pesisir utara Jawa Barat, serta sejumlah daerah di Sulawesi.
Kondisi labilitas lokal kuat turut mendukung pembentukan awan hujan di banyak wilayah, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir, angin kencang, serta peninggian gelombang laut," demikian peringatan resmi BMKG, Selasa, 9 September 2025.
Nelayan dan pelaku pelayaran diminta memperhatikan peringatan dini terkait angin kencang dan gelombang tinggi. Pada periode 9–11 September 2025, hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Baca: Ramalan Cuaca Jabodetabek: Potensi Hujan Ringan hingga Lebat |