5 Tips Berlibur Aman saat Musim Libur Lebaran

Ilustrasi. Foto: Istimewa

5 Tips Berlibur Aman saat Musim Libur Lebaran

Surya Perkasa • 1 April 2025 14:35

Jakarta: Musim libur lebaran yang cukup panjang sering dimanfaatkan untuk liburan bersama keluarga. Namun, seringkali perencanaan dan kejadian tidak terduga, seperti cuaca burut dan kemacetan, membuat waktu liburan justru terpangkas di perjalanan.

Berikut sejumlah tips berliburan saat musim lebaran yang Metrotvnews.com rangkum dari berbagai sumber.
 

1. Rencanakan perjalanan

Merencanakan perjalanan merupakan langkah awal yang untuk memastikan perjalanan aman dan nyaman. Menurut penelitian Universitas Airlangga, perencanaan yang matang mulai dari penentuan rute, estimasi waktu tempuh, hingga identifikasi titik-titik pemberhentian berperan signifikan dalam mengurangi risiko ganguan saat perjalanan.

Anda bisa memanfaatkan beragam aplikasi navigasi seperti Google Maps, Apple Maps, atau aplikasi navigasi lain untuk merencanakan tujuan dan rute yang dipilih. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan ramalan cuaca karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan cuaca buruk terjadi di beberapa daerah hingga sekitar 10 April 2025.
 

2. Pastikan kendaraan prima

Keamanan perjalanan sangat bergantung pada kondisi kendaraan yang digunakan. Pemeriksaan menyeluruh sebelum berangkat sangat penting. Periksa mesin, rem, ban, hingga sistem kelistrikan kendaraan. Pastikan bahan bakar kendaraan cukup untuk menuju daerah tujuan yang dipilih serta perhatikan juga titik pengisian bahan bakar sepanjang perjalanan, terutama anda yang menggunakan kendaraan listrik.
 

3. Jaga kondisi fisik

Kesehatan fisik seluruh anggota keluarga harus menjadi prioritas sepanjang perjalan dan waktu liburan. Istirahat yang cukup dan bawa obat-obatan maupun peralatan P3K bagian penting saat akan bepergian, apalagi saat berlibur.

Bagi Anda yang bertugas menjadi pengemudi kendaraan, pastikan kondisi fisik prima dan selalu cukup beristirahat karena microsleep dapat mengancam keselamatan. Microsleep biasanya terjadi saat Anda kelelahan saat berkendara.

Selalu berhenti setiap 3-4 jam perjalanan untuk beristirahat agar menjaga fisik dan mental tetap prima. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena trombosis vena dalam (DVT), yaitu pembekuan darah pada vena besar.
 
Baca: Kakorlantas: Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Alami Penurunan 31 Persen

4. Bawa cemilan dan minum

Dalam perjalanan, perbekalan yang memadai sangat menentukan kenyamanan selama mudik. Persiapan berupa makanan ringan sehat, air mineral, dan obat-obatan darurat perlu disesuaikan dengan durasi perjalanan dan jumlah anggota keluarga. Studi yang dilakukan oleh lembaga riset transportasi menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar selama perjalanan dapat meningkatkan tingkat kenyamanan dan mengurangi stres.

Anda juga perlu menyiapak perlengkapan pendukung seperti bantal leher, selimut tipis, dan charger gadget untuk menunjang kenyamanan.
 

5. Patuhi aturan lalu lintas

Keamanan perjalanan tidak lepas dari kepatuhan terhadap aturan lalu lintas menjadi kunci untuk mencegah kecelakaan. Selalu patuhi batas kecepatan, gunakan sabuk pengaman, serta jaga jarak aman antar kendaraan. Saat musim Mudik 2024, data Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri menunjukkan penyebab kecelakaan didominasi gagal menjaga jarak aman (34%), kurang perhatian terhadap lalu lintas di depan (29%), dan kecerobohan saat berbelok (17%).

Kemudian, kecelakaan juga disebabkan pengemudi melanggar marka jalan (13%) dan melebihi batas kecepatan (12%). Menariknya, 97,3% kecelakaan terjadi di jalan dengan permukaan mulus, seperti jalan tol.

Penelitian di bidang keselamatan jalan raya menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap aturan lalu lintas secara signifikan meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan. Karena itu, disiplin dalam mengikuti aturan merupakan langkah efektif untuk menjaga keselamatan semua pengguna jalan selama mudik.

Perjalanan panjang dapat menimbulkan kelelahan mental dan stres, yang pada akhirnya berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara. Stres dan emosi negatif berpengaruh besar terhadap kemampuan mengemudi yang aman, sehingga penting untuk melakukan manajemen stres dengan baik

Teknik relaksasi seperti mendengarkan musik yang menenangkan, melakukan pernapasan dalam, dan istirahat secara teratur terbukti efektif menurunkan tingkat stres selama perjalanan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)