Paus Leo XIV dalam misa pelantikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 18 Mei 2025. (Alessandro Di Meo / EPA)
Willy Haryono • 18 May 2025 20:02
Vatikan: Paus Leo XIV akan mengadakan pertemuan pribadi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah berjanji untuk melakukan "segala upaya" guna membantu mengakhiri perang yang dilancarkan Rusia pada Februari 2022.
Ia juga menyarankan Vatikan dapat menjadi tempat untuk perundingan damai antara Ukraina dan Rusia.
Meniadi paus pertama dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV telah menyampaikan pidato utama perdananya dalam misa pelantikannya yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dan ribuan umat beriman.
Leo menandai dimulainya masa kepausannya dengan menyerukan persatuan di dalam gereja dan agar gereja bertindak sebagai "ragi harmoni bagi umat manusia."
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, Wakil Perdana Menteri Angela Rayner, dan Duke of Edinburgh, yang mewakili Raja Charles, termasuk di antara para hadirin dalam misa luar ruangan di Vatikan pada Minggu pagi.
Mereka bergabung dengan politisi dari seluruh dunia termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Wakil Presiden AS JD Vance, yang memeluk agama Katolik saat dewasa, Presiden Peru Dina Boluarte, dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Menjelang upacara, Leo menaiki mobil paus (popemobile) pertamanya melalui Lapangan Santo Petrus, melambaikan tangan dari belakang mobil terbuka kepada kerumunan yang gembira dan membawa bendera serta bersorak "Viva il Papa."
Paus Leo XIV tampak terisak ketika dua simbol kepausan diletakkan padanya selama misa, yakni pallium dan selendang wol, di bahunya serta cincin nelayan di jarinya.
Ia tampak berpikir sambil memegangi dadanya saat sebagian Injil dibacakan dalam bahasa Yunani selama misa, kemudian tersenyum dan mengangguk saat menerima tepuk tangan dari kerumunan.
Selama homilinya, Paus Leo XIV memberi penghormatan kepada pendahulunya Paus Fransiskus dan Paus Leo XIII, dan menyerukan persatuan di dalam gereja.
"Saya ingin agar keinginan besar pertama kita adalah gereja yang bersatu, tanda persatuan dan persekutuan, yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai,” tutur Paus Leo XIV.
"Pada zaman kita ini, kita masih melihat terlalu banyak perselisihan, terlalu banyak luka yang disebabkan kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya Bumi serta meminggirkan kelompok termiskin,” ungkapnya.
Baca juga: Paus Leo XIV Memulai Masa Kepausan dengan Seruan Persatuan dan Harmoni