Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa ayu artanti • 8 July 2023 12:46
Jakarta: Dunia seakan hanya berfokus pada ekonomi Amerika Serikat, khususnya inflasi. Bagaimana tidak, setiap kebijakan moneter negara itu untuk meredakan inflasi selalu berimbas ke negara lainnya.
Melansir CNN International, Sabtu, 8 Juli 2023 menyatakan inflasi di Amerika Serikat mungkin telah mereda dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Indeks Harga Konsumen yang digunakan secara luas oleh Biro Statistik Tenaga Kerja inflasi Amerika memuncak di atas sembilan persen pada musim panas lalu dan menurun menjadi empat persen pada Mei.
Meski mengalami kenaikan yang tinggi, tercatat di dunia banyak negara yang tingkat inflasinya lebih tinggi dari Amerika. Beberapa negara termasuk termasuk Venezuela, Argentina, dan Sudan. Negara-negara itu telah dibebani dengan biaya yang meroket selama beberapa dekade.
Tahun lalu, harga konsumen di Venezuela empat kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sedangkan di Argentina hampir dua kali lipat dari 2021, menurut data dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Adapun menurut data IMF, sebagai perbandingan, inflasi tertinggi yang pernah dialami beberapa generasi orang Amerika, baik milenial maupun Gen Z adalah pada tahun-tahun sebelumnya.
Sejak 1982, awal generasi milenial, inflasi tahunan di AS rata-rata 2,9 persen dan hanya enam kali mencapai empat persen, termasuk krisis keuangan 2007-2008 dan setelah pandemi covid-19.
Di negara maju secara keseluruhan, inflasi rata-rata 2,4 persen sejak 1990-an. Tetapi periode inflasi yang sangat rendah berakhir pada 2021, karena faktor-faktor termasuk pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina, menurut penelitian oleh Federal Reserve.
Pada 2021, inflasi di negara-negara maju di antaranya negara-negara Uni Eropa, Inggris, dan AS naik menjadi 5,3 persen, kemudian menjadi 7,3 persen pada 2022.
Berikut daftar negara dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi berdasarkan data IMF pada 2022: