ilustrasi/medcom.id
Ahmad Mustaqim • 8 July 2023 09:26
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Gunung Merapi muntahkan awan panas dan guguran material selama periode 30 Juni-7 Juli 2023. Guguran material lava berlangsung ratusan kali.
"Pada minggu ini terjadi 1 kali awan panas guguran pada 5 Juli 2023 pukul
20.26 WIB ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) jarak luncur 2.700 meter, arah angin ke timur. Dilaporkan adanya hujan abu tipis di lereng utara," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Agus menerangkan guguran lava teramati 117 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng. Jarak luncur terjauh maksimal 2 kilometer. Selain itu, terjadi dua kali guguran lava pijar pada 7 Juli 2023, sejauh 1.600 meter di sektor barat daya.
"Pekan ini juga terdengar suara guguran 27 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.
Selain itu, terjadi sekali gempa guguran awan panas saat terjadi luncuran awan panas 5 Juli lalu. Kemudian, angka kegempaan lain dalam sepekan ini yakni 92 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 545 kali gempa Fase Banyak (MP), 9 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.204 kali gempa Guguran (RF), dan 30 kali gempa Tektonik (TT).
"Pada 30 Juni 2023 pukul 19.58 WIB terjadi gempa tektonik yang dirasakan di semua Pos Pengamatan. Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," kata dia.
Agus menerangkan hasil pengamatan menunjukkan pada kubah barat daya teramati titik panas tertinggi mencapai 500 derajat selsius, dan pada kubah tengah mencapai 199,7 derajat selsius.
?Berdasarkan foto udara 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.
"Morfologi kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awanpanas guguran, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," ungkapnya.
BPPTKG menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.