Ilustrasi. FOTO: RBS
Gandhinagar: Presiden Bank Dunia Ajay Banga meluncurkan rencana baru untuk membantu perekonomian global menghadapi sejumlah tantangan yang menghadang di masa mendatang, termasuk meredakan neraca bank yang ketat untuk membantu negara-negara mengatasi perubahan iklim. Akan tetapi peningkatan modal pada akhirnya masih diperlukan.
Banga, mantan CEO Mastercard yang mengambil alih kepemimpinan Bank Dunia pada 2 Juni, mengumumkan proposal baru untuk membuat neraca bekerja lebih keras selama pertemuan pejabat keuangan dari Kelompok 20 ekonomi utama di Gandhinagar, India.
Mengutip The Business Times, Rabu, 19 Juli 2023, langkah-langkah baru, yang masih didiskusikan dengan negara-negara pemegang saham, merupakan upaya awal yang disetujui pada April yang akan meningkatkan pinjaman Bank Dunia hingga USD50 miliar selama dekade berikutnya.
AS, pemegang saham terbesar Bank Dunia, memulai dorongan untuk reformasi pada Oktober, kemudian mencalonkan Banga guna menggantikan mantan Presiden David Malpass dengan mandat khusus untuk mempercepat evolusi lembaga yang berusia hampir 70 tahun itu.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen minggu ini menyerukan lebih banyak pekerjaan untuk mereformasi Bank Dunia dan bank pembangunan multilateral lainnya, dengan mengatakan peningkatan modal akan dilakukan hanya setelah mereka melakukan perubahan untuk memperluas kapasitas mereka membantu negara mengatasi perubahan iklim dan tantangan lainnya.
"Kami membuat kemajuan cepat. Kami sedang membangun bank yang lebih baik, tetapi pada akhirnya kami membutuhkan bank yang lebih besar," kata Banga dalam teks sambutannya yang telah disiapkan.
Rencana tersebut dapat menghasilkan puluhan miliar pinjaman tambahan dengan mengizinkan pemegang saham menjamin pinjaman jika negara tidak dapat membayarnya kembali, sebuah langkah yang menurut Bank Dunia akan memungkinkan menghasilkan USD6 pinjaman baru untuk setiap USD1 jaminan selama periode 10 tahun –atau USD30 miliar untuk setiap USD5 miliar.