Ilustrasi. FOTO: Medcom
Andhika Prasetyo • 25 July 2023 09:55
Jakarta: Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan rencana pembangunan Jalan Tol Puncak-Cianjur membutuhkan kajian mendalam. Hal itu sangat diperlukan terutama mengenai aspek dampak lingkungan sekitar.
"Sebelum ada kepastian dari kajian dampak lingkungan dan potensi kebencanaan alam, sebaiknya pembangunan perlu dikaji lebih mendalam," ujar Yayat, yang juga Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor itu, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 25 Juli 2023.
Pendalaman itu wajib dilakukan mengingat lahan calon jalan tol tersebut berada di kawasan yang rentan mengalami perubahan bentang alam dan potensi longsoran. "Ini melintasi kawasan yang rentan. Jalan Tol Puncak-Cianjur lebih sensitif lagi dengan masalah lingkungan dan kawasan hutan," tuturnya.
Pembangunan Jalan Tol Puncak-Cianjur dan Jalur Puncak II telah tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah untuk menata kawasan Puncak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan rencana pembangunan Jalan Tol Puncak-Cianjur juga merupakan tindak lanjut atas aspirasi masyarakat Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur yang kerap menjadi korban kemacetan di Jalur Puncak.
Adapun wilayah yang akan dilewati jalan Tol Puncak-Cianjur meliputi Kecamatan Caringin, Megamendung, di Kabupaten Bogor hingga keluar di Kabupaten Cianjur. "Dari Caringin, Megamendung, sampai Cianjur, yang nanti akan disambung dari Cianjur ke Padalarang," kata Ridwan Kamil.
"Nanti bisa disambung oleh Tol Cigatas ke Garut-Tasik-Ciamis-Banjar-Pangandaran, yang sedang dalam proses pembebasan lahan," tambah Ridwan Kamil.
Pembangunan Tol Puncak-Cianjur akan dibagi dalam lima seksi. Seksi I sepanjang 11,6 kilometer, seksi II sepanjang 6,9 kilometer, seksi III sepanjang 9,7 kilometer, seksi IV sepanjang 7,3 kilometer, dan seksi V sepanjang 16,3 kilometer.
Sedangkan Jalur Puncak II direncanakan memiliki bentang jalan 62,8 kilometer di mana 48,7 kilometer berada di Kabupaten Bogor dan 18,5 kilometer berada di wilayah Cianjur. Dari 18,5 kilometer tersebut, sepanjang 15,5 kilometer menghubungkan Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor dan Green Canyon di perbatasan Karawang.