Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dokumen Kementerian BUMN
Annisa Ayu Artanti • 29 August 2023 16:50
Jakarta: Indonesia siap menggelar ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF). AIPF akan menjadi wadah bagi sektor swasta, dan publik, termasuk BUMN, dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menghasilkan kerja sama bisnis.
AIPF akan diselenggarakan pada 5-6 September 2023. AIPF tidak terpisahkan dari KTT ke-43 ASEAN dan KTT Asia Timur.
Menteri BUMN Erick Thohir selaku penanggung jawab side events pada Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 menyatakan Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan penyelenggaraan AIPF sebaik-baiknya.
Baca juga: 22 Negara Hadir di KTT ke-43 ASEAN Pekan Depan
3 fokus AIPF
"Ada tiga bidang yang jadi fokus AIPF yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif,” ujar Erick dikutip dari keterangan pers, Senin, 28 Agustus 2023.
Beragam diskusi panel dan
talkshow akan menghadirkan pimpinan industri, dan para ahli dari pemerintah, badan keuangan internasional, organisasi internasional, juga perusahaan berkelas dunia dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik. Pameran proyek dan pertemuan
business matching juga akan melengkapi rangkaian acara AIPF.
Delapan BUMN yaitu BRI, Pertamina, PLN, Bank Mandiri, BNI, MIND ID, Telkom Indonesia, dan InJourney bersama Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Standard Chartered, Google, Sun Cable, British Chamber of Commerce, terlibat aktif dalam rangkaian acara AIPF.
Sejumlah pimpinan organisasi dan perusahaan juga akan menjadi narasumber dan panelis antara lain dari World Economic Forum, ASEAN-BAC dan Kadin, Maybank, Airbus, Aspen Medical, Forest Carbon Microsoft, Business Council Canada, European Investment Bank, Institute of Public & Environmental Affairs, bp, Asian Infrastructure Investment Bank, US Trade and Development Agency, Loca Laos, Aruna, dan Fairatmos.
"AIPF juga jadi momentum untuk menunjukkan peran strategis BUMN, serta memperluas kerja sama investasi pada proyek-proyek strategis BUMN untuk kemajuan Indonesia dan memperkokoh posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Erick.