IMF: Kantong Ketahanan Menunjukkan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat

Ilustrasi. FOTO: AFP

IMF: Kantong Ketahanan Menunjukkan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat

Angga Bratadharma • 14 July 2023 10:38

Washington: Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pertumbuhan ekonomi global di kuartal pertama sedikit melampaui proyeksi dalam perkiraan April. Akan tetapi data sejak saat itu menunjukkan gambaran yang beragam, dengan 'kantong ketahanan' di samping tanda-tanda momentum yang melambat.

Mengutip The Business Times, Jumat, 14 Juli 2023, IMF mengatakan dalam catatan pengarahan untuk pertemuan para pemimpin keuangan G20 di India minggu depan bahwa manufaktur menunjukkan pelemahan di seluruh ekonomi G20 dan perdagangan global tetap lemah. Tetapi permintaan untuk jasa kuat, terutama di mana pariwisata mulai pulih.

IMF tidak menunjukkan adanya perubahan pada perkiraan pertumbuhan PDB global di April 2023 sebesar 2,8 persen –turun dari 3,4 persen pada 2022– tetapi mengatakan risiko sebagian besar miring ke bawah. Ini termasuk potensi perang Rusia di Ukraina, inflasi yang membandel, dan lebih banyak tekanan sektor keuangan yang dapat mengganggu pasar.


Tetapi IMF mengatakan inflasi tampaknya telah mencapai puncaknya pada 2022, dan inflasi inti, meski juga mereda, tetap berada di atas target di sebagian besar negara G20. "Mengurangi gangguan rantai pasokan dan permintaan barang yang lebih rendah berarti kemungkinan tekanan disinflasi dari barang," kata IMF.

"Namun, inflasi jasa –yang sekarang menjadi pendorong utama inflasi inti– diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama untuk menurun,” tambah IMF.

IMF mengatakan permintaan konsumen yang kuat untuk layanan, didukung oleh permintaan, didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat dan pergeseran pascapandemi dalam pengeluaran dari barang ke jasa, kemungkinan mempertahankan tekanan harga ini.

"Pada sisi positifnya, pendaratan yang lebih lembut dari yang diproyeksikan untuk output dan pasar tenaga kerja dimungkinkan, dengan aktivitas tetap tangguh, inflasi turun lebih cepat dari yang diantisipasi dan pasar tenaga kerja mendingin melalui lebih sedikit lowongan daripada lebih banyak pengangguran," kata IMF.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan prioritas utama adalah menyelesaikan peninjauan sumber daya kuota IMF yang akan meningkatkan ukuran keseluruhan. "Dengan memerhatikan bagaimana ekonomi global berkembang, sebuah sinyal yang besar bagi pasar negara berkembang seperti Tiongkok untuk melihat peningkatan kepemilikan saham," tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)