Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Foto: Dokumen BI
Annisa Ayu Artanti • 26 July 2023 12:13
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi akan tetap terkendali pada kisaran 3 plus minus 1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024.
Hal itu merujuk pada inflasi yang hingga Juni 2023 masih terjaga di dalam sasaran 3 plus minus 1 persen.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2023 tercatat 3,52 persen (year-on-year/yoy) sehingga berada di dalam sasaran 3 plus minus 1 persen.
"Inflasi kembali ke dalam sasaran lebih cepat dari perkiraan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, dikutip Rabu, 26 Juli 2023.
Dia menjelaskan penurunan inflasi terjadi di semua kelompok. Inflasi inti Juni 2023 tercatat 2,58 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66 persen yoy.
"(Penurunan ini) Dipengaruhi oleh stabilnya nilai tukar, turunnya harga komoditas global, rendahnya dampak lanjutan dari inflasi volatile food, dan terkendalinya ekspektasi inflasi," ucapnya.
Inflasi kelompok volatile food tercatat 1,20 persen yoy, turun dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28 persen yoy.
Sementara itu, inflasi kelompok administered prices juga menurun dari 9,52 persen yoy menjadi 9,21 persen yoy.
Ia mengungkapkan, kembalinya inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi pangan antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3,0 plus minus 1 persen pada sisa 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024," sebutnya.