Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab. Dok. MCH 2023
Windy Diah Indriantari • 22 June 2023 06:24
Jakarta: Pemerintah Arab Saudi mengizinkan kelompok terbang jemaah haji tambahan dari Indonesia mendarat di Bandara King Abdul Aziz (KAA), Jeddah, sampai dengan 24 Juni 2023. Semula penutupan bandara dijadwalkan berlangsung mulai pukul 00.00 waktu Arab Saudi, Jumat, 23 Juni 2023.
"Untuk saat ini karena ada penambahan kuota kita sudah diizinkan sampai tanggal 24 pagi. Yang pesawat Garuda itu diizinkan mendarat dari empat kloter (kelompok terbang) Surabaya (SUB) dan Jakarta Bekasi (JKS)," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab mengungkapkan itu ketika ditemui di Wisma Kantor Urusan Haji Indonesia, Jeddah, Rabu, 21 Juni 2023.
Menurut dia, para jemaah yang mengisi kuota tambahan tersebar di 14 embarkasi. Sebagian besar sudah diberangkatkan pada 16 Juni hingga Kamis, 22 Juni 2023, dan tiba di Arab Saudi melalui Bandara Amir Mohammad bjn Abdul Aziz (AMAA). Mereka transit di Kota Madinah satu malam sebelum diberangkatkan ke Mekah.
Saiful mengatakan semua kloter kuota tambahan diangkut maskapai Garuda Indonesia. Sebab, pesawat Saudia Airlines tidak mencukupi.
Saiful mengakui kedatangan kloter terakhir jemaah haji ke Arab Saudi mepet rangkaian prosesi ibadah haji yang dimulai pada 26 Juni 2023. Para pembimbing ibadah akan mengarahkan jemaah melaksanakan ihram agar memenuhi syarat ibadah.
Di samping itu, Saiful mengatakan dari 8.000 kuota tambahan yang diberikan Saudi, 7.360 kuota haji reguler hampir terserap sepenuhnya.
"Masih ada sisa sekitar 157, itu karena tidak melunasi," terang Saiful.
Dia menilai penyerapan kuota tambahan cukup maksinal, karena diberikan pemerintah Saudi lebih awal daripada tahun lalu. "Tahun 2022 diberi waktu seminggu sehingga tidak mampu terserap maksimal. Idealnya diberikan di awal," ucap Saiful.
Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji sebanyak 229 ribu orang, termasuk 8.000 kuota tambahan. Saiful mengatakan haji khusus mendapatkan jatah 17.860 dengan kuota tambahan menjadi 18.320 jemaah.
Dari kuota nasional 229 ribu jemaah, lima persen merupakan kuota prioritas lansia, yakni 10.164. Dengan kuota tersebut, jumlah jemaah lansia tahun ini mencapai 67 ribu atau sepertiga dari total jemaah haji Indonesia.
"Tahun ini kebijakan untuk lansia 5 persen yang biasanya 1 persen karena untuk dorong agar jemaah yang usia tua yang antre itu bisa selesai," tutur Saiful.
Saat ini, menurut Saiful, ada sekitar 36 ribu calon jemaah haji berusia 80 tahun hingga 100 tahun yang masih mengantre. Bila kebijakan kuota lansia 5 persen dipertahankan selama tiga tahun, antrean lansia akan banyak menurun.
"Sehingga jemaah usianya di atas 80, enggak sampai di atas 90 tahun," ujar dia.