Bank Sentral Australia Punya Jalur Kredibel Kendalikan Inflasi

Ilustrasi. FOTO: AP

Bank Sentral Australia Punya Jalur Kredibel Kendalikan Inflasi

Angga Bratadharma • 15 August 2023 19:01

Canberra: Bank sentral Australia melihat jalur yang kredibel di mana inflasi dapat ditahan dengan suku bunga berada pada level mereka saat ini. Kondisi tersebut menunjukkan batasan untuk pengetatan yang lebih tinggi bisa jadi tinggi.

Risalah pertemuan kebijakan 1 Agustus yang dirilis menunjukkan Dewan Reserve Bank of Australia (RBA) menilai beberapa kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga tunai 4,1 persen mungkin diperlukan, tetapi didorong bahwa inflasi sedang menuju ke arah yang benar.

Akibatnya, dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga atau tetap stabil untuk bulan kedua, peregangan terpanjang tanpa kenaikan sejak Mei tahun lalu ketika suku bunga berada pada rekor terendah hanya 0,1 persen.

"Anggota mengamati bahwa ada jalur yang kredibel untuk kembali ke target inflasi dengan tingkat suku bunga tetap pada level saat ini,” kata risalah, dikutip dari The Business Times, Selasa, 15 Agustus 2023.

Inflasi Australia diprediksi melambat

Prediksi RBA mengasumsikan inflasi akan melambat dari laju enam persen saat ini menjadi sekitar 3,25 persen pada akhir 2024 dan bergerak ke kisaran target 2-3 persen bank di akhir 2025. Dewan mencatat ada skenario yang masuk akal di mana inflasi bisa terbukti lebih membandel dari yang diharapkan, terutama karena inflasi jasa belum mereda.

Anggota juga mencatat kenaikan harga rumah baru-baru ini berarti kondisi keuangan mungkin tidak seketat yang diasumsikan, terutama mengingat tarif Australia lebih rendah daripada di negara maju lainnya. Namun, permintaan konsumen jelas telah mendingin, dan efek penuh dari kenaikan sebelumnya masih terasa, risalah menunjukkan.


Ada juga tanda-tanda awal bahwa pasar tenaga kerja mungkin akan berbalik setelah rangkaiannya yang sangat panjang, dengan setengah pengangguran naik tipis dan lowongan tidak mencapai puncaknya. "Anggota sepakat argumen untuk membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan ini adalah yang lebih kuat," kata risalah tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)