Dilewati Topan Khanun, Korut Antisipasi Banjir Parah

Pyongyang: Hujan deras mengguyur Korea Selatan (Korsel) dan Utara (Korut). Topan Khanun menyapu semenanjung usai menghantam Jepang dan membuat Pyongyang waspada terhadap kerusakan akibat banjir.

Badai melemah menjadi depresi tropis saat melintas ke Korea Utara dalam semalam. Militer serta pejabat partai yang berkuasa dimobilisasi untuk meminimalkan dampaknya terhadap ekonomi negara yang rapuh itu.

Dengan kurangnya infrastruktur dan penggundulan hutan yang memperburuk risiko banjir, Korea Utara bersiap menghadapi badai, berjuang untuk mencegah kerusakan dan menyelamatkan tanaman.

Rodong Sinmun, corong Partai Buruh yang berkuasa, melaporkan hari ini bahwa para pejabat diperintahkan untuk menerapkan sistem tanggap darurat bencana sepanjang waktu dan menyusun rencana evakuasi.

Surat kabar itu menerbitkan foto-foto pejabat dengan jas hujan sedang memeriksa pelabuhan dan sungai serta petani sedang menyiapkan ladang.

“Kita harus melakukan upaya maksimal untuk melindungi lahan pertanian dan tanaman dari dampak topan,” kata surat kabar itu, dikutip oleh AFP, Jumat, 11 Agustus 2023.

Di beberapa bagian Korea Selatan, curah hujan kumulatif mencapai 400 mm sejak Kamis dengan kecepatan angin maksimum 126 km per jam, membanjiri desa, sekolah, dan jalan.

Hampir 16.000 orang dievakuasi, tetapi sekitar 60 persen dari mereka telah kembali ke rumah pada pukul 6 pagi, dan sekitar 350 penerbangan serta 450 rute kereta dibatalkan, menurut Kementerian Dalam Negeri Korsel.

Satu orang hilang di kota tenggara Daegu setelah jatuh ke sungai dengan kursi roda, dan satu orang lagi dilaporkan tewas di kota yang sama, tetapi kementerian mengatakan tidak ada kasus yang terkait langsung dengan badai tersebut.

Sebanyak 37.000 anak muda berpartisipasi dalam Jambore Pramuka Dunia, yang pindah dari perkemahan mereka karena kekhawatiran topan pada Selasa, dijadwalkan untuk mengakhiri perjalanan mereka dengan konser K-pop hari ini.