Asia Tenggara. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 21 September 2023 15:43
Seoul: Sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara akan mencatat kinerja ekonomi yang lebih lemah. Bank Pembangunan Asia (ADB) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun depan. ADB membuat perkiraan tersebut dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) September 2023.
Dalam laporan itu, ADB telah memangkas perkiraan pertumbuhan 2023 menjadi 4,6 persen dari 4,7 persen dalam laporan April. Pertumbuhan diperkirakan akan meningkat tahun depan menjadi 4,8 persen, namun angka ini masih merupakan revisi turun dari sebelumnya lima persen.
Melambatnya pertumbuhan global, tingginya harga komoditas, dan pengetatan kondisi keuangan global berkontribusi pada revisi prospek pertumbuhan. Kontraksi pertumbuhan ekspor manufaktur telah merugikan negara-negara pengekspor utama di kawasan ini.
"Percepatan kenaikan suku bunga di negara-negara besar menciptakan krisis kredit yang menurunkan permintaan,” jelas pernyataan ADB, dilansir The Business Times, Kamis, 21 September 2023.
Secara khusus, enam dari 10 negara anggota ASEAN, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Timor-Leste diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh melemahnya kondisi eksternal dan permintaan ekspor manufaktur dan komoditas di kawasan ini, ditambah dengan lebih rendahnya hasil pertanian akibat cuaca buruk.