Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 14 June 2023 13:40
Singapura: Tiongkok telah mengeluarkan kuota impor minyak mentah gelombang ketiga 2023, meningkatkan volume total pada paruh pertama tahun ini menjadi 194,1 juta ton, naik 20 persen dari periode yang sama tahun lalu. Tiga puluh tiga perusahaan, sebagian besar penyuling independen, menerima 62,28 juta ton jatah dalam putaran ini, enam sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dikutip dari Xinhua, Rabu, 14 Juni 2023, angka Itu naik bila dibandingkan dengan 52,69 juta ton yang dikeluarkan oleh Beijing pada Juni tahun lalu dan total kuota yang dirilis 161,72 juta ton selama paruh pertama tahun 2022. Kementerian Perdagangan Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui faks.
Anak perusahaan dari Rongsheng Petrochemical, Zhejiang Petroleum & Chemical Co, diberikan kuota sebanyak 20,0 juta ton dalam putaran baru penerbitan. Hengli Petrochemical dan Shenghong Petrochemical masing-masing menerima kuota sebesar 3,0 juta ton dan 8,0 juta ton. Sisa kuota dialokasikan untuk penyulingan independen berukuran lebih kecil, yang dikenal sebagai poci teh, di provinsi Shandong, Tiongkok Timur.
Kilang independen Tiongkok telah meningkatkan impor minyak mentah dengan harga diskon terutama dari Rusia, Iran dan Venezuela selama beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan margin penyulingan di tengah lesunya permintaan bahan bakar dan petrokimia di negara tersebut.
Analis memperkirakan margin penyulingan di kilang teko lebih dari dua kali lipat tingkatnya dibandingkan rekan-rekan mereka yang didukung negara. Banjir bahan mentah yang didiskon mendorong otoritas Tiongkok untuk memperketat pengawasan terhadap kuota minyak mentah.