Demonstrasi mengecam aksi pembakaran Al-Quran di Swedia berlangsung di Karachi, Pakistan. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 3 July 2023 11:39
Stockholm: Pemerintah Swedia menegaskan keinginannya untuk menghentikan orang-orang yang berusaha masuk ke Swedia dan melakukan kejahatan. Keputusan ini diambil menyusul insiden pembakaran Al-Quran di Stockholm pekan lalu.
"Mei tahun ini, pemerintah memutuskan memberlakukan kembali kontrol perbatasan. Alasan kami sangat jelas, terutama karena meningkatnya ancaman terhadap Swedia, terkait dengan peristiwa seperti insiden sebelumnya di mana Al-Quran dibakar," kata Kementerian Luar Negeri Swedia, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 2 Juli 2023.
Kementerian Kehakiman Swedia diberi pengarahan terkait otoritasasi polisi Swedia dalam mengatur kontrol di perbatasan dalam negeri, sehubungan dengan peristiwa yang terkait dengan pembakaran kitab suci umat Islam.
Selama demonstrasi yang diizinkan polisi Swedia pada Rabu lalu, di mana bertepatan dengan Iduladha, seorang pria asal Irak bernama Salwan Momika (37), terlihat membakar halaman-halaman salinan Al-Quran.
Peristiwa ini terjadi di luar Masjid Pusat Stockholm. Tindakan Momika menuai kecaman luas dari seluruh dunia.
Meski memastikan atas perlindungan terhadap kebebasan berekspresi, Kemenlu Swedia menegaskan aksi Momika tidak berarti pemerintah mendukung setiap pendapat yang diungkapkan.
"Pertemuan publik yang sepenuhnya legal juga dapat bersifat polarisasi dan ofensif. Demonstrasi seperti yang terjadi Rabu lalu memiliki konsekuensi serius bagi keselamatan dan keamanan internal Swedia," ujar Kemenlu Swedia.
"Pengalaman memberi tahu kita, bahwa setiap individu yang memulai demonstrasi semacam ini dan yang siap untuk menggunakan kekerasan ekstrem sebagai tanggapan, sering datang ke Swedia dari negara lain," imbuh pihak kementerian.
Kemenlu Swedia merujuk pada contoh warga negara Irak yang hanya memiliki izin tinggal sementara di sana. Mereka menambahkan, polisi memiliki hak untuk mencegah orang memasuki Swedia jika mereka dianggap mengancam kepentingan publik berdasarkan aturan hukum.
"Sangat penting bagi kami untuk memiliki kontrol perbatasan yang efektif," pungkas Kemenlu Swedia.
Baca juga: Swedia Akhirnya Kutuk Pembakaran Al-Quran, Singgung Elemen Islamofobia