Wall Street Perkasa, Dow Jones Ditutup Naik 37 Poin

Ilustrasi. Foto: AP.

Wall Street Perkasa, Dow Jones Ditutup Naik 37 Poin

Husen Miftahudin • 31 August 2023 08:39

New York: Indeks pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi baru mengisyaratkan perlambatan ekonomi AS.
 
Dikutip Investing.com, Kamis, 31 Agustus 2023, indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 37,57 poin atau 0,11 persen menjadi 34.890,24 poin.
 
Sementara indeks S&P 500 bertambah 17,24 poin atau 0,38 persen menjadi 4.514,87 poin. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq menguat 75,55 poin atau 0,54 persen menjadi 14.019,31 poin.
 
Dari 11 sektor utama S&P 500, sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor teknologi informasi yang naik 0,83 persen, diikuti kenaikan sektor energi sebesar 0,51 persen.
 
Indeks S&P 500 mencapai titik tertinggi dalam hampir tiga minggu setelah laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah penggajian swasta meningkat 177 ribu pekerjaan pada Agustus 2023, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 195 ribu. Hal ini menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja.

Baca juga: Pelemahan Data Lowongan Pekerjaan AS Kerek Indeks Dow Jones
 

Saham Nvidia naik 1,0%

 
Nvidia naik 1,0 persen menjadi level tertinggi yang pernah ada. Nvidia adalah perusahaan yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street, dengan nilai saham senilai USD35,5 miliar yang dipertukarkan selama sesi tersebut.
 
Mastercard dan Visa masing-masing naik sekitar 0,5 persen setelah sebuah laporan mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut bersiap untuk menaikkan biaya kartu kredit.
 
HP Inc anjlok 6,6 persen setelah pembuat komputer pribadi tersebut memangkas perkiraan tahunannya karena melambatnya permintaan.
 
Di sisi lain, imbal hasil obligasi Pemerintah AS merosot ke level terendah hampir tiga minggu, dengan imbal hasil 10-tahun bertahan di 4,12 persen.
 
Adapun volume perdagangan di bursa AS tergolong kecil, dengan 9,0 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.
 
Investor sekarang mengamati indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan The Fed, dan angka penggajian non-pertanian, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)