Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Husen Miftahudin • 24 July 2023 12:48
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertemuan tingkat Kepala Negara/Pemerintahan, Champions Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) on Food, Energy, and Finance, menyatakan tekad Indonesia untuk memperkuat ketahanan ASEAN dalam rangka mengatasi tantangan global.
Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia menyadari dampak ketidakpastian global yang hingga kini masih belum berakhir dapat berakibat signifikan bagi negara-negara anggota ASEAN.
"Memperkuat ketahanan ASEAN dalam menghadapi future shocks merupakan langkah paling penting," tegas Airlangga dalam pertemuan tersebut yang diselenggarakan secara virtual, dikutip dari siaran pers, Senin, 24 Juli 2023.
Airlangga menambahkan, Pemerintah Indonesia juga bertekad untuk mempercepat penerapan Common Framework for Debt Treatments dan mendukung G20 Note on the Global Debt Landscape.
Pemerintah Indonesia juga menyambut baik Global Sovereign Debt Roundtable untuk memperkuat komunikasi dan saling pengertian di antara para pemangku kepentingan.
Diketahui, Presiden Joko Widodo merupakan anggota Champions Group of the GCRG. Saat ini terdapat sembilan Kepala Negara dan Pemerintahan yang menjadi anggota Champion GCRG, termasuk di dalamnya pro tempore chairs dari G7 (Jepang), G20 (India), dan Uni Afrika (Komoro).
Pernyataan Kepala Negara/Pemerintahan lain
Sementara itu Presiden Senegal Macky Sall mendukung komitmen India perihal akses universal terhadap listrik dan transisi energi dalam agenda Presidensi G20 tahun ini. Senegal mengucapkan selamat kepada KTT Paris atas kesepakatan keuangan global yang baru dan mengadvokasi reformasi sistem keuangan internasional, termasuk akses lebih luas pada Special Drawing Rights (SDR).
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menegaskan perlunya reformasi arsitektur keuangan internasional yang menyediakan ruang fiskal bagi negara-negara terbelakang (LDC), mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga pangan, serta pengelolaan energi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan. PM Hasina menyampaikan apresiasi atas bantuan teknis untuk merancang dan meluncurkan obligasi hijaunya sendiri.
Menteri Ekonomi dan Pembangunan Jerman Jochen Flasbarth mengapresiasi Black Sea Grains Initiatives yang secara politis menurunkan harga pangan dunia. Pada kepresidenan G7 tahun lalu dan setelahnya, Jerman sangat aktif di bidang ketahanan pangan global. Jerman mengalokasikan dana sejumlah 5 miliar euro untuk memerangi kelaparan dunia tahun lalu.
Negara ini meluncurkan Global Alliance on Food Security, mendukung jalur solidaritas Uni Eropa, inisiatif biji-bijian dari Ukraina, memberikan dukungan kepada sejumlah negara mitra untuk produksi pupuk terutama untuk mengubahnya menjadi pupuk hijau berdasarkan energi terbarukan, serta mendukung penguatan kerangka kerja bersama G20 mengingat negara ini merupakan advokat yang kuat untuk bank dunia.
Menutup pertemuan Champions Group GCRG kali ini, Sekjen PBB Guterres mengingatkan kepemimpinan GCRG sangat penting untuk memitigasi dampak global dari krisis Pangan, Energi dan Keuangan. Komunitas global perlu mendukung reformasi keuangan, di mana negara-negara berkembang membutuhkan mekanisme penangguhan pembayaran dan pembayaran suku bunga yang lebih rendah.
"Saya mengajak negara maju untuk membantu pembiayaan negara-negara lain dan serta pentingnya keterlibatan sektor swasta melalui pembiayaan campuran (blended finance) demi tercapainya UN Sustainable Development Goals (UN SDGs)," tutup Sekjen Guterres.