Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi. Dok. Tangkapan Layar
Theofilus Ifan Sucipto • 23 July 2023 11:14
Jakarta: Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi menyoroti praktik politik dinasti. Tindakan itu dinilai fatal.
"Politik dinasti tidak hanya mengkhianati revolusi mental, tapi mencederai muruah demokrasi," kata Karim dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Gagal, Revolusi (Kena) Mental,' Minggu, 23 Juli 2023
Karim mengatakan Indonesia sejatinya sudah diberkahi dengan sistem demokrasi. Salah satu keunggulan sistem tersebut ialah adanya jaminan kesamaan dalam kesempatan memilih dan dipilih.
Kelebihan demokrasi tidak boleh menjadi dalih untuk melanggengkan politik dinasti. Sebab, memilih pemimpin bangsa di Indonesia adalah hal serius dan tidak boleh dipatok atas dasar keturunan.
"Apa yang didapat anak saya dalam demokrasi kalau jatah jabatan sudah dikavling menurut silsilah?" papar Karim.
Karim menegaskan kesalahan dalam politik bukan hanya melakukan hal keliru. Melainkan juga membiarkan kesalahan terjadi terutama saat seseorang memiliki kuasa untuk menghentikannya.
"Dosa politik yang berbahaya itu melakukan pembiaran. Tidak melarang padahal sudah tahu kurang baik dan kurang patut, bisa melemahkan motivasi dan itu bahaya bagi demokrasi," ucap dia.