Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memahami tak diundang dalam pertemuan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surya Paloh menilai NasDem dianggap sudah tidak sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi.
"Saya bisa pahami itu pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan, untuk sementara," kata Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
Surya Paloh menganggap santai soal pertemuan dengan Kepala Negara itu. Namun, NasDem tetap berkomitmen mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai akhir masa jabatan.
"Tetap berkomitmen dukung," tegas Surya Paloh.
Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan hari ini, Jumat (5/5/2023). Pada kesempatan yang sama, Luhut membantah pembicaraan mengenai undangan ketum parpol dibahas mendalam bersama Surya.
"Enggak, kita enggak singgung ke situ. Yang kita singgung tadi yang enak enak saja," ujar Luhut.
Sebelumnya, enam pimpinan partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin melakukan pertemuan. Yakni, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Mardiono, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pertemuan dengan Presiden Jokowi hanya membahas soal isu pembangunan. Sedangkan, masalah pemilu menjadi urusan masing-masing partai.
Partai NasDem tidak mempersalahkan pertemuan para ketua umum parpol koalisi pemerintah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. Meskipun, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak diundang pada pertemuan itu karena tengah di luar negeri.
