Daftar Saham di Wall Street yang Rontok Gegara DeepSeek

Ilustrasi. Foto: Freepik

Daftar Saham di Wall Street yang Rontok Gegara DeepSeek

Ade Hapsari Lestarini • 28 January 2025 16:12

New York: Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Tiongkok, DeepSeek, sehingga mengguncang kepercayaan investor terhadap sektor teknologi.

Alhasil, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan Senin. Demikian dilansir Xinhua, Selasa, 28 Januari 2025.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 289,33 poin atau 0,65 persen menjadi 44.713,58. S&P 500 merosot 88,96 poin, atau 1,46 persen, menjadi 6.012,28, hari terburuknya sejak 18 Desember 2024.

Sementara indeks Komposit Nasdaq merosot 612,47 poin atau 3,07 persen menjadi 19.341,83, juga penurunan poin dan persentase satu hari terbesar sejak 18 Desember 2024.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor barang konsumsi pokok dan kesehatan memimpin penguatan dengan naik masing-masing 2,85 persen dan 2,19 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan utilitas memimpin penguatan dengan turun masing-masing 5,58 persen dan 2,33 persen.

 

Baca juga: Mengenal DeepSeek, AI Tiongkok yang Mengguncang Wall Street
 

DeepSeek menggemparkan industri AI Amerika


Berita seputar DeepSeek menggemparkan industri AI, dengan Nvidia menanggung beban aksi jual. Pembuat cip, yang menjadi poros utama rantai pasokan AI, kehilangan lebih dari USD500 miliar dalam nilai pasar, anjlok 16,86 persen dalam satu hari.

Pemain teknologi besar lainnya, termasuk Alphabet dan Microsoft, juga mengalami penurunan, meskipun Meta berhasil diperdagangkan di wilayah positif.

Efek berantai meluas ke perusahaan semikonduktor seperti Broadcom, yang turun 17,40 persen, dan perusahaan energi yang terkait dengan infrastruktur AI, seperti Constellation Energy, yang anjlok lebih dari 20 persen.

Analis menyamakan peristiwa itu dengan "momen Sputnik," yang menandakan potensi pergeseran dalam kepemimpinan AI global dan menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan investasi teknologi AS yang besar.

"Ini adalah contoh yang baik tentang menjual terlebih dahulu dan bertanya kemudian, dan investor merasa valuasi agak berlebihan untuk teknologi secara umum dan semikonduktor secara khusus," kata Kepala strategi investasi di CFRA Research, Sam Stovall.




"Kita akan mengalami volatilitas, terutama saat kita berhadapan dengan pasar yang dinilai tinggi dan peristiwa eksogen."

Sementara itu, pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan datang pada 28-29 Januari tampak penting, dengan pasar bersiap untuk kejelasan tentang suku bunga dan inflasi.

Meskipun tidak ada penurunan suku bunga yang diharapkan, investor tetap waspada terhadap strategi moneter Fed 2025, terutama setelah turbulensi pasar bulan Desember yang dipicu oleh proyeksi penurunan suku bunga.

Laporan pendapatan dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, dan Apple minggu ini siap untuk memperburuk atau mengurangi aksi jual.

Analis memperingatkan ketergantungan pasar yang besar pada valuasi teknologi dapat memperkuat volatilitas, terutama jika pendapatan mengungkapkan kerentanan dalam profitabilitas AI.

 
Baca juga: Trump Beri Respons Kehadiran DeepSeek
 

Berikut daftar saham teknologi yang terdaftar di bursa AS:

  1. Nvidia turun USD24,04 atau 16,86 persen ke USD118,58.
  2. Microsoft turun USD9,49 atau 2,14 persen ke USD434,56.
  3. Meta naik USD12,39 atau 12,39 persen ke USD659,88.
  4. Apple naik USD7,23 atau 3,25 persen ke USD230,01.
  5. Alphabet turun USD8,13 atau 4,03 persen ke USD193,77.
  6. Dell Technologies turun USD9,89 atau 8,70 persen ke USD103,84.
  7. Super Micro Computer turun USD4,20 atau 12,62 persen ke USD29,07.
  8. Broadcom turun USD42,57 atau 17,40 persen ke USD202,13.
  9. Marvell Technology turun USD23,70 atau 19,11 persen ke USD100,32.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)