Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) mempertahankan kenaikan moderat di sekitar area USD3.340 dalam sesi Asia pada Rabu, 11 Juni 2025, meski masih di bawah level swing tinggi semalam.
Lonjakan ini didorong oleh ekspektasi pasar data CPI Amerika Serikat terbaru akan memperkuat proyeksi penurunan suku bunga Federal Reserve, sehingga menekan Dolar AS dan memberikan ruang bagi logam kuning yang tidak berimbal hasil.
Dari sisi teknikal, Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha memproyeksikan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average mengonfirmasi tren bullish pada XAUUSD kembali menguat setelah fase konsolidasi. Andy memproyeksikan dua skenario pergerakan hari ini.
"Jika tekanan beli berlanjut, emas berpotensi menanjak menuju area USD3.373, menembus resistensi kunci yang telah diuji beberapa kali. Sebaliknya, apabila risiko reversal muncul dan momentum kenaikan gagal dipertahankan, support terdekat di kisaran USD3.319 akan menjadi level kunci untuk menahan pelemahan lebih dalam," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 Juni 2025.
(Ilustrasi. Foto: Dok Freepik)
Tarif Trump masih berlaku
Dari segi fundamental, putusan pengadilan banding federal AS yang memperbolehkan berlakunya kembali tarif impor era Trump menambah ketidakpastian perdagangan internasional. Ketidakjelasan mengenai beban tarif ini, disertai risiko geopolitik yang masih membara, terus mendorong permintaan emas sebagai safe haven.
Selain itu, The Fed akan memangkas biaya pinjaman lebih lanjut pada 2025 tampaknya menahan agresivitas pembeli dolar AS, sehingga membuka ruang bagi XAUUSD untuk bergerak ke sisi atas.
Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger, menambahkan bahwa emas mengalami koreksi dari level tertingginya belakangan ini akibat meningkatnya optimisme terkait negosiasi dagang Tiongkok–AS serta perundingan antara Inggris dan Rusia.
Di sisi lain, penguatan indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya membuat emas menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang asing, sehingga menekan permintaan di beberapa zona pasar.
Inflasi AS naik
Inflasi di Amerika Serikat sedikit naik pada Mei, dengan indeks harga konsumen (IHK) naik 2,4 persen secara tahunan. Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, IHK naik dari 2,3 persen pada April.
Meski begitu, kenaikan tersebut sedikit di bawah ekspektasi ekonom sebesar 2,5 persen, berdasarkan survei FactSet. Inflasi inti naik 2,8 persen selama setahun terakhir, juga di bawah proyeksi 2,9 persen.
"Kenaikan inflasi yang mengejutkan dapat meredam momentum
bullish emas. Dengan berbagai analisis teknikal dan fundamental ini, pergerakan XAUUSD hari ini diperkirakan akan berlangsung fluktuatif, namun tetap cenderung memihak pada sisi
bullish," ungkap dia.