Tradisi Ketuk Pintu Sambut Perayaan Imlek di Semarang

Tradisi Ketuk Pintu Sambut Perayaan Imlek di Semarang

Media Indonesia • 19 January 2025 15:40

Semarang: Kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek sudah dimulai di Kota Semarang, tradisi Ketuk Pintu yakni mengunjungi sembilan klenteng yang berada di Kawasan Pecinan Kota Semarang menjadi acara tahunan yang menandai awal perayaan Imlek.

Tradisi Ketuk Pintu untuk menandai awal perayaan Imlek juga telah dilaksanakan. Sejak pagi rombongan panitia dan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) mulai mendatangi klenteng-klenteng yang ada di Kawasan Pacinan Kota Semarang dengan diiringi suara musik dan barisan atraksi sejumlah liong hingga suasana cukup meriah.

"Kami mendatangi 9 klenteng untuk sosialisasi dan pemberitahuan akan adanya Pasar Semawis, kegiatan tradisi Ketuk Pintu ini adalah kearifan lokal yang terus kami jalankan," kata Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim.

Tahun ini menjadi momentum yang baik, lanjut Harjanto Halim, karena adanya pemerintahan baru di tingkat nasional, provinsi, dan kota. Indonesia memunyai  presiden baru, Jawa Tengah punya gubernur baru dan Kota Semarang ada wali kota baru. 
 

Baca: Jelang Imlek dan Ramadan, Pemerintah Diminta Jaga Stok dan Harga Sembako

"Di Pecinan Semarang juga menjadi destinasi wisata baru hingga memunculkan optimisme besar," imbuhnya.

Menurut Harjanto Halim, Tradisi Ketuk Pintu dengan mengunjungi 9 klenteng di Pecinan Semarang yakni Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur, Tek Hay Bio/Kwee Lak Kwa di Jalan Gang Pinggir, Tay Kak Sie di Jalan Gang Lombok, Kong Tik Soe di Jalan Gang Lombok, Kelenteng Hoo Hok Bio di Jalan Gang Cilik, Tong Pek Bio di Jalan Gang Pinggir, Kelenteng Wie Hwie Kiong di Jalan Sebandaran I, Ling Hok Bio di Jalan Gang Pinggir dan  See Hoo Kiong/Ma Tjouw Kiong di Jalan Sebandaran

Tradisi Ketuk Pintu ini melibatkan barongsai dan ratusan ibu berkebaya yang mendampingi perjalanan menuju sembilan klenteng dengan jumlah peserta 200 orang. Pengunjung Pasar Semawis juga perempuan diimbau memakai kebaya sedangkan pria menggunakan sarung sebagai bentuk Pecinan Semarang merupakan simbol akulturasi budaya Cina, Jawa dan Islam..

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Sugiyanto mengaku sangat mengapresiasi prosesi Ketuk Pintu dan Pasar Semawis. Pasalnya, di samping sangat menarik pelancong juga  menunjukkan tingginya toleransi beragama di Kota Semarang. Apalagi kawasan Pecinan telah menjadi segmen pariwisata berbasis sejarah dan warisan budaya.

"Maha itulah Pemerintah Kota Semarang bergerak melakukan revitalisasi Pecinan Semarang sebagai destinasi wisata yang bakal menarik pengunjung," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)