Nutsafir menjadi salah satu produk yang akan dijajakan di area pameran produk UMKM MotoGP Mandalika. Foto: Dok istimewa
Lombok: PT Pertamina (Persero) mendorong UMKM binaan yang akan hadir di booth UMKM Pertamina pada gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 pekan ini, di Mandalika, Lombok. Pertamina membawa sembilan UMKM dari berbagai industri, seperti makanan dan minuman, kerajinan dan perhiasan khas Lombok, serta produk fesyen lokal.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, dukungan Pertamina pada event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 tidak hanya untuk menggiatkan ajang olahraga. Namun, menjadi wadah strategis untuk mengangkat produk UMKM lokal agar semakin dikenal luas hingga ke pasar global, sehingga dapat menghasilkan efek berkelanjutan.
"UMKM mendapat peluang untuk memasarkan produknya pada pengunjung yang hadir di Mandalika, sekaligus memperluas pasar ke wisatawan mancanegara. Kami berharap, ajang internasional ini bisa memacu perekonomian daerah dan multiplier effect lainnya terutama pada sektor pariwisata, UMKM, dan ekonomi," kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Oktober 2025.
(Ilustrasi MotoGP Mandalika. Foto: Dok Pertamina)
Peluang bagi UMKM lokal
Pemilik Nutsafir Sayuk Wibawati mempersiapkan produknya untuk dibawa ke ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, yang akan digelar pada 3-5 Oktober 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nutsafir menjadi salah satu produk yang akan dijajakan di area pameran produk UMKM di gelaran balap motor internasional itu.
"Saya berkesempatan hadir lagi di
booth UMKM Pertamina tahun ini. Harapan kami, lewat event Pertamina Grand Prix of Indonesia, produk bisa lebih dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” jelas Sayuk.
Berdiri sejak 2012 sebagai usaha rumahan, kini Nutsafir telah berkembang pesat dengan 16 karyawan dan kapasitas produksi mencapai 50 kilogram per hari. Dari awalnya hanya memproduksi satu varian cookies kacang hijau sebanyak sekitar 2 kg, sekarang UMKM ini minimal bisa memproduksi 50 kg per hari.
Perjalanan usaha ini meningkat signifikan sejak menjadi mitra binaan Pertamina pada 2021. Melalui ajang Pertamina UMK Academy, Nutsafir berhasil meraih juara dua dan mendapatkan berbagai pelatihan, mulai dari strategi pemasaran digital hingga manajemen bisnis. Selain itu, Pertamina secara konsisten membuka peluang promosi melalui pameran nasional maupun event internasional seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia.
“Banyak sekali manfaatnya. Selain pelatihan, kami difasilitasi untuk ikut pameran, termasuk Trade Expo Indonesia hingga Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dampaknya besar, omzet meningkat, pasar semakin luas, dan kami bisa membuka lebih banyak lapangan kerja,” tambahnya.
Cita rasa khas kue kering Nutsafir tidak hanya dikenal di sebagai oleh-oleh khas Lombok yang bisa ditemui di outlet oleh-oleh, bahkan sudah menembus pasar global. Saat ini, produk tersebut telah tiga kali dikirim ke Adelaide, Australia, serta diekspor ke Selandia Baru.
"Kami ingin produk lokal NTB benar-benar bisa
go global. Pertamina sudah memberi kami kesempatan luar biasa untuk tumbuh, kami berharap pendampingan ini terus berlanjut agar kami bisa semakin besar,” pungkas Sayuk.