Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang saat meninjau dan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat angin puting beliung, di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Oktober 2025. Istimewa.
Muhammad Syawaluddin • 7 October 2025 23:22
Gowa: Sebanyak 332 rumah di Kabupaten Gowa mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung. Ratusan rumah yang rusak tersebut tersebar di tiga kecamatan berbeda.
Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Wahyuddin, menjelaskan bencana angin puting beliung terjadi di tiga wilayah kecamatan. Kawasan yang terdampak meliputi Kecamatan Bontomarannu, Pallangga, dan Bajeng.
"Di Kecamatan Bontomarannu ada sebanyak 140 rumah, Pallangga 75 rumah dan Bajeng 117 rumah mengalami kerusakan berat dan ringan, beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," katanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 7 Oktober 2025.
BPBD Gowa telah menyalurkan bantuan darurat kepada masyarakat yang terdampak bencana. Bantuan tersebut berupa berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat.
"Kami sudah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa logistik, selimut, beras, tikar dan kebutuhan anak-anak hasil koordinasi kami dengan Dinsos,” jelas Wahyuddin.
BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Masa peralihan menuju musim hujan berpotensi menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat harus waspada terhadap potensi angin puting beliung, longsor, dan banjir," tegas Wahyuddin.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Gowa, Abdullah Sirajuddin, menyatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan asessmen kerusakan. Tim bertugas mengevaluasi tingkat kerusakan rumah warga untuk menentukan bantuan yang diperlukan.
“Sesuai instruksi ibu bupati, kami sudah berkoordinasi dengan penyedia untuk menyiapkan kebutuhan seng dan balok bagi rumah yang rusak. Bantuan ini akan didistribusikan ke rumah warga melalui posko bencana,” kata Abdullah Sirajuddin.
Pemkab Gowa memperkirakan musim hujan telah dimulai pada awal Oktober 2025. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Desember mendatang, sehingga masyarakat diminta terus meningkatkan kesiapsiagaan.
Proses pendistribusian bantuan material bangunan akan segera dilakukan melalui posko bencana. Warga yang rumahnya rusak dapat mengakses bantuan tersebut dengan melapor ke posko terdekat.