Warga Citalem Bandung Barat Geger Penemuan Bayi Perempuan

Bayi perempuan ditemukan warga di Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Warga Citalem Bandung Barat Geger Penemuan Bayi Perempuan

Media Indonesia • 9 July 2025 17:37

Bandung Barat: Warga Kampung Citalem, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan pada Selasa, 8 Juli 2025. Bayi itu ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi masih hidup, dengan terbungkus kain sarung dan selembar kertas berisi pesan yang diduga ditulis oleh orang tuanya. 

Kepala Desa Citalem, Mauludin Sopian mengatakan, penemuan bayi berawal dari suara ketukan pintu rumah warga yang disambut suara tangisan bayi dari luar rumah. Saat itu, kata dia, warganya langsung mematikan lampu ketika ada ketukan pintu.

"Saat pintu diketuk, lampu langsung dimatikan. Tidak lama kemudian terdengar tangisan bayi di depan rumah warga," kata Mauludin saat dikonfirmasi, Rabu, 9 Juli 2025.

Pemilik rumah yang panik tidak berani keluar, kemudian menelepon tetangganya untuk melihat kondisi sekitar rumahnya. Warga kemudian dikejutkan dengan sesosok bayi tergeletak di depan pintu di belakang rumah dengan kondisi kedinginan.

"Warga langsung lapor ke saya, dan setelah itu saya cek lokasi dan melapor ke kantor polisi," ungkap dia.

Dari hasil pemeriksaan bidan desa, kata dia, bayi itu memiliki berat 2,7 kilogram dan panjang sekitar 50 sentimeter. Tali ari-ari bayi sudah mengering namun rambutnya masih lengket air ketuban.

"Kalau melihat ari-ari yang mengering, diperkirakan usia bayi sudah lebih tiga hari. Kondisinya belum menerima asupan susu dan menunjukkan tanda-tanda menguning, kami lalu serahkan kepada bidan desa dan akan dibawa ke dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut," jelas dia.

Setelah beredar informasi penemuan bayi, sudah ada sekitar 20 orang yang menyampaikan niatnya mengadopsi bayi itu. Namun, saat ini pihaknya masih fokus penanganan kondisi kesehatan bayi akibat kurangnya asupan susu.

Ia mengungkap, jika kondisinya sudah membaik, bayi itu akan diserahkan kepada keluarga setelah diseleksi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Bamdung Barat. "Banyak orang yang datang untuk mengadopsi anak tersebut. Saya bilang harus perawatan dulu dan berdasarkan SOP, kami nggak bisa langsung menyerahkan begitu saja," ungkap dia

Menurut Mauludin, proses adopsi anak tidak bisa sembarangan, ada regulasi yang mengatur pengangkatan anak yang berkonsekuensi pada masa depannya. "Calon orangtua akan dilihat dari kemampuan ekonomi, kondisi keluarga, dan juga mental calon orang tua. Teknisnya lewat Dinsos," jelas dia. (MI/DG)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)