Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandung Terintegrasi akan tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga. Farhan mengaku akan melihat kembali proyek di bawah Perumda Tirtawening Kota Bandung agar bisa segera dilaksanakan.
Farhan mengatakan saat ini belum semua warga Kota Bandung mendapat layanan air bersih. Pasalnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Bandung harus memiliki kapasitas produksi 6.000 liter per detik.
"SPAM Bandung Yang proyek PDAM itu Belum saya review nanti kalau sudah review Saya akan berkasih tau Kita baru meng-cover 30% area untuk PDAM," kata Farhan di Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu, 19 April 2025.
Berdasarkan Open Data Kota Bandung, mayoritas dari rumah tangga di Kota Bandung memilih untuk menggunakan sarana perpipaan seperti PDAM untuk memenuhi kebutuhan minum sehari-hari.
Akan tetapi belum semua warga Bandung terlayani pipanisasi PDAM, karena yang terjangkau sarana tersebut sejumlah 906.639 orang. Selebihnya, kebutuhan warga menggunakam layanan lain seperto terminal air 54.005 orang, mata air terlindungi 57.488 orang, dan sumur gali terlindungi 215.112 orang.
Data tersebut menunjukkan, total warga yang terlayani sarana penyedia air bersih di Kota Bandung mencapai 1.333.244 jiwa. Artinya, jika penduduk Kota Bandung 2,5 juta, maka masih ada 1.166.756 warga yang belum diketahui mendapatkan air bersih dari sumber mana.
Hal itu pun diakui Farhan menjadi catatan penting Bagi Pemkot Bandung. Sehingga, lanjut Farhan, pembangunan SPAM Bandung Terintregrasi dinilai harus segera dilakukan agar pelayanan ari bersih bisa dirasakan oleh seluruh warga.
"Tentu, saya ingin semua warga Kota Bandung bisa terlayani untuk mendapatkan air bersih. Makanya nanti akan saya review kembali, agar program ini benar-benar bisa terealisasi," ujar Farhan.