Perusahaan Satelit Tiongkok Bantah Tuduhan AS Terkait Dukungan pada Houthi

Ilustrasi Anadolu

Perusahaan Satelit Tiongkok Bantah Tuduhan AS Terkait Dukungan pada Houthi

Fajar Nugraha • 21 April 2025 11:05

Istanbul: Perusahaan satelit asal Tiongkok, Chang Guang Satellite Technology, membantah tuduhan Amerika Serikat yang menudingnya telah membantu kelompok Houthi di Yaman dengan menyediakan citra satelit untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Penolakan tersebut disampaikan menyusul pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tammy Bruce, yang dalam laporan Fox News menuding bahwa perusahaan tersebut secara langsung memberikan dukungan kepada pemberontak Houthi yang didukung Iran.

“Chang Guang Satellite Technology secara langsung membantu kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman dengan menyediakan citra satelit untuk menargetkan kapal-kapal AS dan internasional di Laut Merah,” ujar Bruce dalam pernyataannya.

Menanggapi hal itu, Chang Guang menyebut tuduhan tersebut sebagai "fitnah yang dibuat-buat dan bersifat merusak." Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan bisnis apa pun dengan Iran maupun kelompok Houthi.

“Dalam setiap operasi internasional kami, perusahaan selalu mematuhi hukum, regulasi, serta standar industri yang berlaku di Tiongkok dan di tingkat global,” demikian pernyataan resmi yang dikutip oleh Global Times.

“Dengan model bisnis yang matang serta layanan berkualitas tinggi, kami berkomitmen memberikan kontribusi melalui keahlian dan solusi Tiongkok bagi kemajuan industri penginderaan jauh global.”

Sikap Diplomatik Tiongkok

Mengutip dari  Anadolu, Senin 21 April 20265, dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, turut menanggapi tuduhan Amerika Serikat tersebut dengan menegaskan bahwa negaranya mengambil peran positif dalam meredakan ketegangan di kawasan.

“Tiongkok terus memainkan peran konstruktif dalam upaya menurunkan eskalasi di Laut Merah,” ujar Lin Jian.

Sementara itu, ketegangan antara Houthi dan negara-negara Barat meningkat sejak kelompok tersebut melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki kaitan dengan Israel. Aksi tersebut dimulai pada November 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza, dan terus berlangsung hingga Januari tahun ini, termasuk upaya penyerangan terhadap kapal perang milik AS.

Serangan dari Houthi tersebut dipicu oleh blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan yang hendak masuk ke Jalur Gaza. Sebagai respons, Amerika Serikat telah meluncurkan serangan udara terhadap target Houthi di wilayah Yaman dan memperingatkan akan ada tindakan lanjutan jika serangan terhadap pelayaran internasional terus terjadi.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)