Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam Forum 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta.
Husen Miftahudin • 16 October 2025 12:51
Jakarta: Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan perkembangan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Faisol menyebut sektor tersebut mulai tumbuh gemilang.
"Catatan kita bahwa investasi di tekstol testil yang waktu itu dianggap sebagai salah satu sektor yang sunset, dimana banyak penilaian industri ini susah untuk bangkit bahkan kalangan industri keuangan memberi lampu kuning terhadap investasi ini," kata Faisol dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
"Tapi nyatanya ada banyak sekali yang sekarang terjadi, investor terutama dari luar justru di sektor ini. Bahwa sektor tekstil pun hari ini sedang menggeliat," tutur dia menambahkan.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, selain industri tekstil, industri elektronik dan industri berbasis mineral juga membuat Faisol girang. "Ada labour intensif, terutama tekstil dan juga elektronik yang sekarang tumbuh. Untuk sekor di industri berbasis mineral juga semakin agresif," terang dia.
Faisol menambahkan, angka kontribusi industri pengolahan nonmigas manufaktur mencapai 16,92 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2025. Angka ini meningkat dibandingkan kuartal II-2024 yang mencapai 16,72 persen.
Ilustrasi industri tekstil. Foto: Istimewa.
"Dengan kontribusi sebesar 16,9 persen, maka kira-kira penyerapan tenaga kerjanya itu sebesar 13,5 persen atau setara sekitar 19 juta pekerja," jelas Faisol.
Sementara kontribusi investasi untuk sektor manufaktur mencapai Rp366,6 triliun atau sekitar 38,88 persen dari total sebanyak Rp942,9 triliun. Dengan angka tersebut, penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur mencapai 16 juta hingga 21 juta tenaga kerja.
"Kalau kita menghitung potensi investasi yang sedang berjalan sekarang ini, maka penyerapan tenaga kerjanya itu bisa sekitar 13 persen sampai 15 persen itu kira-kira dari 16 juta sampai 21 juta potensi tenaga kerja yang akan terserap melalui investasi sekarang yang sedang berjalan," papar Faisol.