MBG di Magetan Dorong Kolaborasi Masyarakat Wujudkan Generasi Sehat

Sosialisasi Program MBG di Magetan. Istimewa

MBG di Magetan Dorong Kolaborasi Masyarakat Wujudkan Generasi Sehat

Al Abrar • 18 October 2025 16:57

Magetan: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan kepada masyarakat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Program yang diinisiasi pemerintah pusat ini dinilai memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Kegiatan sosialisasi digelar di Aula PGRI Kabupaten Magetan, menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi IV DPR RI Riyono, serta perwakilan Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Mochamad Halim.

Dalam sambutannya, Netty Prasetiyani menegaskan pentingnya pencegahan stunting sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurutnya, masa tersebut merupakan periode emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak di masa depan.

“Jika gagal memenuhi kebutuhan gizi di 1.000 HPK, dampaknya bisa bersifat permanen. Karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan melalui kerja kolaboratif lintas sektor,” ujar Netty.

Ia menambahkan, Program MBG memiliki nilai strategis dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan bahan pangan dari petani dan pelaku UMKM setempat, program ini memberikan manfaat ganda bagi masyarakat.

“Investasi terbaik bangsa ini bukan pada beton atau jalan, tetapi pada gizi anak-anak Indonesia. Dengan anak sehat dan cerdas, kita sedang menyiapkan generasi emas masa depan,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Riyono menilai Program MBG perlu dijalankan secara berkelanjutan dengan dukungan regulasi yang kuat. Ia menekankan bahwa program ini bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi juga gerakan nasional untuk menanamkan kesadaran hidup sehat dan membangun generasi unggul.

“Kita ingin program ini menyentuh anak-anak hingga pelosok, sekaligus menghidupkan ekonomi lokal melalui pelibatan petani dan pelaku UMKM,” ujar Riyono.

Dari sisi pelaksanaan teknis, Mochamad Halim menegaskan pentingnya menjaga standar gizi, keamanan pangan, dan pemanfaatan bahan lokal dalam setiap penyelenggaraan.

“Program ini bukan sekadar memberi makan, tapi memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat diharapkan terus memperkuat kolaborasi dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis. Sinergi berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal akibat kekurangan gizi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)