Realisasi program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sleman. Dokumentasi/ istimewa
Yogyakarta: Dapur umum untuk realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah. Setelah operasional dapur umum di kawasan Jalan Kaliurang, Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) bertambah di Lanud Adisutjipto Yogyakarta yang berada di Kabupaten Sleman.
Komandan Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Marsma Setiawan mengatakan SPPG tersebut mulai beroperasi pada Senin, 17 Februari 2025. SPPG tersebut menyediakan 3085 porsi makan bergizi yang didistribusikan ke 14 sekolah.
"Mulai dari tingkat Kelompok Bermain (KB), Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Kanak-kanak hingga SMA yang berada di sekitar wilayah Lanud Adisutjipto dengan radius 0 hingga 3 kilometer," kata Setiawan, Selasa, 18 Februari 2025.
Ia mengungkapkan distribusi makanan bergizi dilakukan secara bertahap, yakni pada pukul 8.00 dan pukul 10.00, menyesuaikan dengan waktu istirahat siswa. Menurut dia, sajian menu telah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai standar yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
"Kami berharap melalui program ini anak-anak tak hanya mendapatkan asupan gizi yang cukup tetapi juga dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi sehingga mereka dapat belajar dengan lebih baik dan optimal," jelasnya.
Di Kota Yogyakarta, realisasi program MBG juga telah dimulai pada Senin, 17 Februari 2025. Salah satu sekolah yang disasar yakni SDN Kotagede 3 Yogyakarta di Jalan Pramuka Sidikan.
Kepala SDN Kotagede 3, Rumgayatri mengatakan pemberian MBG di sekolahnya dimulai pukul 8:20 WIB bersamaan dengan jam istirahat peserta didik. Ia mengatakan program MBG di sekolahnya akan digelar setiap hari Senin sampai Kamis.
"Karena Jumat pukul 11:00 WIB pembelajaran siswa sudah selesai, jadi hanya hari Senin sampai Kamis. Sementara ketika bulan ramadan nanti hanya diberikan satu kali pada saat acara buka puasa bersama di sekolah," ujarnya.
Rumgayatri menyatakan total siswa dari kelas I hingga kelas VI berjumlah 327 orang. Ia mengungkapkan bahwa para siswanya sangat antusias dengan program MBG ini. Meski sekolahnya telah mendapatkan program MBG, pihaknya masih membuka kantin di sekolahnya.
"Kantin milik kami ini kantin sehat, kantin tetap buka, ini untuk jaga-jaga jika para siswa masih merasa lapar," ujarnya.