Pergerakan tanah di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Cineam masih meluas hingga menyebabkan gerakan dinding tembok bertambah rusak. (MI/Kristiadi)
Media Indonesia • 18 February 2025 18:58
Tasikmalaya: Sebanyak 48 Kepala Keluarga (KK) atau 134 jiwa warga di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terdampak pergerakan tanah dan menyebabkan dua unit rumah mengalami rusak berat. Pergerakan tanah masih terus meluas dan menyebabkan 44 unit rumah terdampak pergeseran.
"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari merusak dua rumah hingga kondisinya mengalami rusak berat dan pemilk rumah terpaksa harus dievakuasi ke lokasi lebih aman. Namun, bencana pergerakan tanah ini membuat dirinya harus selalu siaga dan memantau kondisi terutama pada malam hari bersama BPBD, TNI, Polri dan Brimob Polda Jabar serta lainnya," kata Kepala Desa Cikondang, Eros Rosita, Selasa, 18 Februari 2025.
Ia mengatakan intensitas hujan tinggi yang terjadi membuat pergerakan tanah makin meluas. Dia mengungkap pergeseran tanah per hari yakni satu hingga dua centimeter.
"Setiap malam kami berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat terdampak dan memberikannya pengetahun agar mereka tidak panik dalam menghadapi bencana ini. Karena, pemerintah desa tidak melakukan langkah relokasi sebelum ada tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) turun tangan mengingat wilayahnya ini masih aman ditempati atau tidak," ujarnya.
Sementara itu, Camat Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Amir Sudayana mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi selama ini telah menyebabkan pergerakan tanah di Dusun Margamulya dan tercatat 44 rumah terdampak hingga 2 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Namun, bencana ini lantaran kontur tanah labil, adanya lembah, patahan rongga dan pernah terjadi getaran gempa bumi.
"Kami dari pemerintah berharap agar tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) untuk segera turun tangan supaya permasalahan yang terjadi di wilayahnya bisa diketahui dengan jelas. Karena, memang sekarang banyak warga terdampak selalu mempertanyakan lahan relokasi termasuk masalah lainnya," papar dia. (MI/Kristiadi)