Ilustrasi. Medcom
Atalya Puspa • 15 September 2025 09:14
Jakarta: Sejumlah penelitian menunjukkan nyamuk tidak menggigit sembarang orang, melainkan memilih korban mereka dengan cukup selektif. Profesor entomologi, Jonathan F. Day, mengungkapkan salah satu faktor utamanya adalah jumlah karbon dioksida (CO?) yang dikeluarkan tubuh seseorang.
“Jumlah CO? yang kamu hasilkan, yang dipengaruhi oleh tingkat metabolisme, faktor genetik, dan lainnya, meningkatkan ketertarikan nyamuk terhadapmu,” jelas Day dilansir dari La Bible, Senin, 15 September 2025.
Semakin tinggi produksi CO?, semakin besar peluang menjadi incaran serangga ini. Selain itu, asam laktat, zat kimia yang menyebabkan otot terasa kram, juga dapat membuat seseorang lebih menarik di mata nyamuk.
Day menambahkan warna pakaian juga punya pengaruh. Nyamuk lebih suka dengan seseorang menggunakan pakaian gelap.
“Cara kamu berpakaian penting. Kalau kamu memakai pakaian berwarna gelap, kamu akan lebih menarik bagi nyamuk karena terlihat menonjol dari latar belakang, sementara warna terang tidak begitu,” ujar Day.
Nyamuk juga tertarik pada panas tubuh, sehingga orang yang sedang berolahraga, mengonsumsi alkohol, hamil, atau memiliki berat badan lebih tinggi cenderung lebih sering digigit. Selain itu, ada satu faktor menarik lain yang diduga turut memengaruhi, yakni golongan darah.
Baca Juga:
Kenali Berbagai Mitos Terkait Demam Berdarah |