Ranu Kumbolo/Dok. Balai Besar TNBTS Ranu Kumbolo/Dok. Balai Besar TNBTS
Daviq Umar Al Faruq • 19 July 2025 10:19
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memastikan telah menyiapkan langkah pengamanan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pendaki ilegal yang mencoba memasuki kawasan Gunung Semeru selama masa penutupan jalur pendakian pada 17–26 Agustus 2025.
Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, menyampaikan petugas akan berjaga di pintu masuk jalur pendakian guna memastikan tidak ada aktivitas pendakian yang melanggar aturan.
"Di pintu masuk (jalur pendakian) kami sudah memiliki petugas yang berjaga," kata Endrip saat dikonfirmasi, Sabtu, 19 Juli 2025.
Baca: Pemerintah Tutup Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani
|
Penutupan sementara pendakian ke Gunung Semeru dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap Hari Raya Karo, tradisi tahunan masyarakat Tengger di Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang. Kebijakan tersebut berlaku mulai 17 Agustus hingga 26 Agustus 2025.
Terkait pemesanan tiket pendakian untuk tanggal tersebut, Endrip memastikan belum ada proses penjualan tiket yang dibuka.
"Semuanya aman, kuota pendakian belum kami buka untuk tanggal itu," jelasnya.
Dengan belum dibukanya kuota tiket, dipastikan belum ada satu pun pendaki yang dapat mengakses jalur resmi pendakian Gunung Semeru selama masa penutupan berlangsung. Pihak TNBTS pun mengimbau masyarakat dan calon pendaki agar tetap mematuhi aturan dan ikut menjaga kelestarian serta menghormati budaya lokal.
Sebagai informasi, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup sementara aktivitas pendakian ke Gunung Semeru selama perayaan Hari Raya Karo yang merupakan tradisi masyarakat Tengger. Penutupan dimulai pada 17 Agustus hingga 26 Agustus 2025.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan kearifan lokal masyarakat Tengger di Desa Ranupani.
“Dalam rangka menghormati Hari Raya Karo, masyarakat Tengger yang ada di Desa Ranupani, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup aktivitas pendakian ke Gunung Semeru pada tanggal 17 Agustus 2025 sampai dengan Selasa 26 Agustus 2025,” ujar Septi.
Ia menambahkan aktivitas pendakian terakhir dilakukan pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Pendaki diwajibkan sudah kembali ke Ranupani paling lambat Minggu, 17 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB.
Meski jalur pendakian ditutup, kawasan Ranu Regulo tetap dibuka untuk umum. Wisatawan masih diperbolehkan berkemah dan berkunjung selama periode Hari Raya Karo.
“Selama Hari Raya Karo, aktivitas berkemah dan juga berkunjung di Ranu Regulo masih dibuka untuk umum, sehingga masyarakat masih bisa untuk beraktivitas dan berkegiatan di Ranu Regulo,” jelasnya.
Pendaki dan pengunjung yang ingin merencanakan kunjungan setelah tanggal penutupan dapat membeli tiket secara daring melalui laman resmi http://bromotenggersemeru.ksdae.kehutanan.go.id.