Investasi di Sektor Manufaktur Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Investasi di Sektor Manufaktur Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

Anggi Tondi Martaon • 27 August 2025 20:55

Jakarta: Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, mengatakan investasi di sektor manufaktur paling banyak menyerap tenaga kerja. Masyarakat diminta menyiapkan diri karena serapan tenaga kerja akan semakin tinggi.

Hal tersebut disampaikan Wamen Todo dalam diskusi publik Berani Bicara bertajuk “Akankah Realisasi Investasi 2025 Capai Target?” di Rumah Relawan Gatotkaca, Jalan Patimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Agustus 2025.Todotua membeberkan alasan manufaktur banyak serap tenaga kerja.

“Sektor apa yang paling menyerap tenaga kerja? Sektor industri manufaktur. Kenapa? Karena masih menggunakan kekuatan labor (padat karya). Kalau sektor lain, misalnya industrialisasi pengolahan, concern utamanya adalah strategi teknologi,” kata Todo melalui keterangan tertulis, Rabu, 27 Agustus 2025.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, subsektor manufaktur yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri alas kaki dan kulit, industri makanan dan minuman (Mamin), industri elektronik dan komponen, serta industri otomotif.

Kendati demikian, Todo menjelaskan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak positif dari investasi tetap harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Sebab investasi memiliki dampak langsung maupun tidak langsung.
 

Baca juga: 

PCO: Presiden Prabowo Dijadwalkan Berpidato di Sidang Umum PBB 23 September 2025


Ia mencontohkan sektor industrialisasi smelter atau pengolahan nikel. Penyerapan tenaga kerjanya bisa jadi lebih rendah dibanding manufaktur, tetapi mampu menciptakan ekosistem ekonomi dengan nilai yang cukup besar.

“Mungkin jumlah tenaga kerja yang diserap jauh lebih kecil daripada pabrik sepatu,” ujar Todo.

Todo menegaskan, investasi memiliki korelasi erat dengan terbentuknya ekosistem ekonomi baru.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal, mengatakan sektor manufaktur memiliki dampak paling besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian Indonesia juga cukup besar.

“Performa sektor manufaktur atau kontribusinya terhadap keseluruhan perekonomian itu sebesar 19 persen,” jelas Fithra.

Ia meyakini, investasi akan membangkitkan sektor industri sekaligus memacu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga ketika investasi masuk dan industri bertumbuh, kualitas SDM juga harus ikut menjadi bagian dari proses industrialisasi.

“Yang paling penting adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sehingga ketika
investasi masuk, masyarakat juga bisa berpartisipasi,” ujar Fithra.

Secara umum, Fithra menyebutkan bahwa investasi telah menciptakan sekitar 1,2 juta lapangan kerja baru pada semester I tahun 2025. Pada semester II, ekspektasi lapangan kerja yang tercipta mencapai 3 juta lapangan kerja.

“Total bisa menyerap antara 3,5 hingga 3,6 juta tenaga kerja,” kata Fithra.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)