Diduga Fiktif, Ratusan Calon Siswa SMA/K Jalur Afirmasi Tidak Mampu di DIY Dibatalkan

ilustrasi medcom.id

Diduga Fiktif, Ratusan Calon Siswa SMA/K Jalur Afirmasi Tidak Mampu di DIY Dibatalkan

Ahmad Mustaqim • 3 July 2025 12:57

Yogyakarta: Sebanyak 139 pendaftar Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/K di Daerah Istimwwa Yogyakarta (DIY) diduga memiskinkan diri. Mereka memalsukan data diri agar masuk SMA/K melalui jalur afirmasi tidak mampu

"Pembatalan para pendaftar itu setelah dilakukan verifikasi oleh Dinas Pendidikan," kata Koordinator Pengawasan SPMB Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY, Mohammad Bagus Sasmita pada Kamis, 2 Juli 2025. 

Bagus menyatakan aduan yang masuk ke lembaganya semula tidak hanya sebanyak tiga. Ratusan data pendaftar yang dicoret tersebut setelah institusi terkait diberikan masukan dari sejumlah pihak. 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, mengatakan jajaranhya melakukan pencoretan setelah proses verifikasi berkas pendaftar dari jalur afirmasi keluarga tidak mampu. Hasil verifikasi itu menunjukkan banyak pendaftar tidak layak atau tidak sesuai kondisi sesungguhnya.
 

Baca: Kuota Belum Penuh, Pemko Pekanbaru Masih Buka SPMB

"Mereka (pendaftar jalur afirmasi keluarga tidak mampu yang dicoret) difasilitasi di jalur lain," ujarnya. 

Ia mengatakan jalur yang bisa dipakai pendaftar tercoret bukan jalur afirmasi. Ia mengatakan jalur itu dibuka pada 7 Juli 2025.  Pegiat Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), Yuliani mengatakan semula laporan yang masuk ke aliansi sebanyak 18. Menurutnya, pencoretan pendaftar di jalur itu harus dilakukan demi menjaga rasa keadilan kepada yang lebih berhak, yakni keluarga miskin. 

"Mereka (139 pendaftar) bukan penerima (pemilik hak mendaftar) jalur afirmasi. Kalau tidak mau mundur, ya diundurkan," kata dia. 

Ia mengatakan masih ada pendaftar yang menolak dengan keputusan itu. Meski demikian, ia menegaskan, jalur afirmasi diadakan sebatai wujud tanggung jawab negara memenuhi hak pendidikan kelompok rentan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)