Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperluas, 29 Penumpang Masih Hilang

Tim SAR melanjutkan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Dok. Metro TV

Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperluas, 29 Penumpang Masih Hilang

Surya Perkasa • 4 July 2025 16:12

Banyuwangi: Proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya  di perairan Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025, masih terus dilakukan. Hingga hari ini, 30 penumpang dinyatakan selamat, enam orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 lainnya masih dalam pencarian.

Hari kedua operasi pencarian dilakukan dengan memperluas area dari tiga mil laut menjadi enam mil laut dari titik kapal tenggelam. Sebanyak 15 armada laut dikerahkan, termasuk KN Permadi dan KN Arjuna milik Basarnas. Pemantauan udara juga dilakukan dengan helikopter Polairud Polda Jawa Timur dan pesawat Cessna, yang diduga milik TNI AL.

Reporter Metro TV, Andi Himawan, melaporkan situasi di Posko Informasi Gabungan di Pelabuhan Ketapang mulai mereda pada Jumat, 4 Juli 2025. Namun, beberapa keluarga korban masih bertahan dan menginap dengan fasilitas darurat. Mereka menunggu kabar anggota keluarga yang belum ditemukan.

“Posko tidak seramai kemarin. Sekarang hanya keluarga korban yang belum ditemukan yang masih bertahan. Mereka menginap di area pelabuhan dengan fasilitas tikar seadanya,” kata Andi melaporkan untuk Breaking News, Metro TV, Jumat, 4 Juli 2025.
 

Baca: 
Polda Jatim Buka Posko Informasi Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang

Kondisi cuaca pagi ini di sekitar Selat Bali terpantau cerah. Meski laut dalam kondisi pasang, permukaannya relatif tenang. Namun, otoritas pelayaran tetap mengimbau kewaspadaan karena potensi cuaca ekstrem masih mengintai.

“Kami mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk berhati-hati. Sekarang ini memasuki fenomena Juni–Agustus, di mana cuaca di Selat Bali bisa sangat ekstrem, gelombang tinggi, arus kuat, dan angin kencang,” jelas pihak Kesyahbandaran Tanjung Wangi.

KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin, menyebabkan kapal miring, terbalik, dan tenggelam sebelum tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pemerintah dan otoritas pelayaran masih menyelidiki penyebab pasti insiden, termasuk kemungkinan kelalaian teknis.

Upaya pencarian dan evakuasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

(Calista Vanis)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)