32 Gempa Susulan Guncang Sukabumi dan Bogor

Alat pencatat gempa/Ilustrasi/Istimewa

32 Gempa Susulan Guncang Sukabumi dan Bogor

Ficky Ramadhan • 21 September 2025 15:48

Jakarta: Gempa dengan magnitudo (M) 4,0 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya, pada Sabtu, 20 September 2025, malam. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga Minggu, 21 September 2025, pukul 12.00 WIB, terjadi 32 kali gempa susulan di wilayah tersebut.

"Update gempabumi Sukabumi-Bogor hingga Minggu pukul 12.00 WIB, terjadi gempa susulan sebanyak 32 kali," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat dihubungi, Minggu, 21 September 2025.

Gempa susulan tersebut terjadi dengan rentang M 1,9 hingga M 3,8. Dari 32 gempa susulan itu, terdapat 4 gempa yang dirasakan secara nyata.
 

Baca: Gempa Sukabumi Dirasakan di 5 Wilayah, Rumah Warga Rusak

Daryono menjelaskan gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor diduga kuat berkaitan dengan zona deformasi aktif, di kawasan tersebut. Zona deformasi ini ditandai oleh banyaknya sesar mikro dan kompleks yang saling berhubungan.

"Tampaknya di zona gempa ini merupakan zona deformasi yang banyak sesar mikro dan kompleks. Zona deformasi adalah area di mana kerak bumi mengalami deformasi aktif akibat gaya tektonik," ujarnya.

Dalam zona tersebut, terdapat banyak sesar mikro atau sesar kecil. Meski panjangnya tidak besar, jumlahnya cukup banyak dan saling terhubung.

"Artinya, secara geologi kawasan ini tergolong sangat aktif secara tektonik, sehingga sering terjadi gempa kecil hingga sedang," ucapnya.

Daryono mengatakan, gempa Sukabumi-Bogor dan gempa-gempa susulannya ini tentunya patut dicermati karena terjadi di daerah dengan struktur geologi yang kompleks.

“Kawasan Sukabumi-Bogor ini memang berada di zona deformasi aktif. Banyak sesar mikro yang bekerja secara bersamaan, sehingga wajar bila guncangan muncul berulang dan berpola swarm. Ini yang membuat masyarakat merasakan serangkaian gempa dalam waktu berdekatan," tuturnya.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, waspada, serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meninggalkan rumah yang terdampak akibat gempabumi semalam.

"Bagi rumah yang terdampak gempa semalam, yang sudah retak, rusak atau miring, sebaiknya tidak ditinggali dulu karena kalau terjadi gempa signifikan bisa rusak lebih parah. Waspada masyarakat di perbukitan jika hujan dan terjadi gempa susulan signifikan dapat terjadi longsoran," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)